Jakarta (Antara Bali) - Pengambilan gambar untuk film sekuel terbaru Hollywood "Fast and
Furious" batal dilakukan di Mesir, setelah kekerasan terhadap para
pengunjuk rasa merebak dan ratusan orang dinyatakan tewas.
"Ketika
mereka mengumumkan awal pembuatan film, mereka memang berencana syuting
di Mesir. Tapi dengan apa yang terjadi di Mesir sekarang, mereka
beralih ke Uni Emirat Arab, terutama kota Abu Dhabi," kata CEO media Abu
Dhabi Noura al-Kaabi dalam The Nation yang berbasis di Abu Dhabi
seperti dikutip jejaring AlArabiya.
Namun Kaabi tidak menampik bahwa kru film juga melirik Dubai sebagai lokasi syuting.
Bila
memang benar "Fast and Furious 7" akan mengambil gambar di Uni Emirat
Arab, produser film akan mendapat diskon 30 persen biaya produksi yang
disediakan pemerintah setempat.
Program rabat 30 persen biaya
produksi ini mulai diluncurkan pada September 2010 sebagai upaya negeri
itu menarik para produsen film dan televisi internasional agar mau
syuting di Uni Emirat Arab. (WRA)
"Fast and Furious 7" Batal Syuting di Mesir
Sabtu, 17 Agustus 2013 18:53 WIB