Denpasar (Antara Bali) - Ekspor produk industri kecil skala rumah tangga berbahan baku bambu dari Bali merosot, akibat belum pulihnya krisis ekonomi negara tujuan matadagangan itu, disamping pasar dalam negeri juga sepi.
"Merosotnya perolehan nilai itu mencapai 72,94 persen, dan merosotnya volume pengapalan 2,43 persen," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan perolehan nilai dari pengapalan berbagai jenis cindera mata dari bahan baku bambu tersebut sebesar 2,33 juta dolar AS selama lima bulan periode Januari-Mei 2013, merosot dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 8,61 juta dolar AS.
Demikian pula volumenya, menurun dari 2,92 juta unit pada lima bulan pertama 2012 menjadi hanya 2,85 juta unit pada kurun waktu yang sama tahun 2013.
Ketut Teneng menambahkan, kondisi itu menunjukkan aneka jenis cindera mata hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali dari bahan baku bambu semakin murah untuk per satuan unit di pasaran luar negeri. (*/ADT)