Jakarta (Antara Bali) - Volume transaksi investasi di properti hotel di sejumlah negara kawasan wisata di Asia meningkat hingga sekitar 85 persen menjadi 1,3 miliar dolar AS pada paruh pertama tahun 2013 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Laporan investasi hotel Asia pada separuh pertama 2013 menandakan kekuatan pertumbuhan penjualan yang solid sejak 2008," kata Managing Director Investment Sales Hotel & Hospitality Jones Lang LaSalle (konsultan properti internasional) Mike Batchelor dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut dia, derasnya investasi pasar turisme di sejumlah negara seperti Singapura, Hong Kong, Jepang, Thailand, dan Maladewa, dinilai memicu pertumbuhan properti hotel di Asia.
Ia memaparkan, Jepang yang menerima sebesar 37 persen investasi regional, dipicu antara lain pertumbuhan domestik yang kuat sehingga meningkatkan pula permintaan berwisata.
Di negara kedua yang menerima 34 persen dari transaksi regional untuk investasi properti di Asia adalah negara jiran, Singapura.
Sebelumnya, Jones Lang LaSalle menyatakan bahwa pertumbuhan kinerja hotel menengah (midscale) di wilayah DKI Jakarta pada tahun 2013 ini cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya. (IGT)