Denpasar (Antara Bali) - Pesta Kesenian Bali (PKB) kembali menghadirkan lomba teka-teki khas Bali yakni "cecimpedan" yang diikuti oleh anak-anak tingkat Sekolah Dasar dari sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata.
"Kegiatan itu merupakan salah satu cara menanamkan apresiasi budaya kepada generasi muda sebagai bagian tradisi sastra di Pulau Dewata," kata Ketua Panitia Lomba "Nyastra" PKB, I Nyoman Suarka, di Denpasar, Jumat.
Lomba "cecimpedan" itu mendapat sambutan hangat masyarakat karena teka-teki tersebut dikemas dengan gaya melantunkan sebuah tembang menjadi seni pertunjukan yang menghibur penonton di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Denpasar.
Setiap kabupaten/kota di Bali masing-masing mengirimkan dua orang peserta yang mengikuti lomba tradisi itu.
Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Udayana itu menjelaskan bahwa "cecimpedan" merupakan tradisi seni masyarakat Pulau Dewata yang dibawakan secara lisan mengenai teka-teki yang biasanya dibawakan oleh anak-anak saat tengah bermain.
"Untuk lebih menarik minat anak-anak menekuni seni tradisi itu kami kemas dengan seni pertunjukan dimana saat mereka melontarkan pertanyaan dilakukan dengan tembang sehingga lebih menarik, lebih segar, dan tidak monoton tanpa menghilangkan inti 'cecimpedan' itu," ucapnya.
Meski diberikan sentuhan segar melalui seni pertunjukan, namun hal itu dinilainya tidak melabrak tradisi "cecimpedan" sebagai tradisi menerka khas Bali.
Dia mengungkapkan bahwa "cecimpedan" merupakan salah satu dari enam kegiatan lomba "Nyastra" yang menjadi satu-satunya lomba dalam PKB 2013, di antaranya lomba mesatua atau bercerita, pidato, membuat aksara Bali, lomba membuat cerita pendek, dan lomba mewirama kekawin yang semuanya menggunakan bahasa Bali. (DWA)
PKB Hadirkan Tradisi "Cecimpedan"
Jumat, 5 Juli 2013 14:06 WIB