Kuta (AntaraBali) - Ribuan orang rela ‘mengotori’ tangan mereka untuk membersihkan Pantai Kuta, Bali. Coca-Cola Amatil Indonesia, Quiksilver, dan Garuda Indonesia mengumpulkan karyawan, pelanggan, masyarakat, dan turis untuk mengikuti rangkaian aktivitas ramah lingkungan, seperti memungut sampah, menanam pohon, dan mengembalikan bayi penyu ke laut.
Dalam acara bertajuk Bali’s Big Eco Weekend, karyawan dan pelanggan dari ketiga perusahaan bergabung dengan warga setempat dan wisatawan untuk bersama-sama membersihkan sampah di pesisir pantai Kuta.
Dalam satu jam saja, partisipan berhasil mengumpulkan total 220 kilogram sampah. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan total sampah yang berhasil dikumpulkan di acara Bali’s Big Eco Weekend tahun lalu, menunjukkan keberhasilan program Bali Beach Clean Up yang telah dijalankan dan diharapkan dapat semakin dikembangkan di tahun-tahun mendatang, menghasilkan pantai-pantai Bali yang bersih dan bebas sampah di masa depan.
Sesi ini kemudian dilanjutkan dengan mendonasikan 500 bibit pohon kepada pemimpin masyarakat desa adat di Kuta, Seminyak, Legian, Jimbaran, dan Kedonganan, kemudian melepaskan 1.000 bayi penyu ke habitat asalnya.
“Kami sangat terinspirasi melihat masyarakat bekerja sama untuk membuat lingkungan menjadi lebih bersih, sehat, dan bahkan lebih indah dari sebelumnya,†kata Erich Rey, Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia.
“Bali’s Big Eco Weekend memang didesain untuk mengumpulkan semua stakeholder, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk melestarikan keindahan pantai yang memiliki peran besar bagi pariwisata Indonesia dan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya," katanya.
Sarat akan reputasi internasional, Bali masih terus menjadi destinasi favorit bagi para turis lokal dan internasional, menarik tiga juta wisatawan pada tahun 2012. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, negara pemasok turis terbesar ke Bali di tahun 2012 adalah Australia, berkontribusi 27 persen terhadap jumlah total wisawatan.
Ini mengapa di tahun ini, Bali’s Big Eco Weekend spesifik mengundang juara dunia selancar asal Australia seperti Mark Richards dan Martin Potter, dan ikon selancar lainnya seperti Jake Paterson, Matt Hoy, Peter McCabe dan Simon Anderson, yang diharapkan bisa memberikan contoh serupa bagi penggemar di negara asal mereka.Musisi dan aktivis lingkungan, Melanie Subono, termasuk dari salah satu relawan yang turut berpartisipasi.
“Quiksilver Indonesia, sebagai perusahaan yang sejarahnya didirikan oleh para peselancar, telah lama memperhatikan dan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan keberlanjutan lingkungan Pulau Bali, dan merasa bangga bisa mengundang para peselancar kancah dunia untuk acara ini. Partisipasi mereka tentu akan menyebarkan pesan lebih luas lagi, dan kesempatan bagi mereka bertanding melawan peselancar lokal di Uluwatu besok diharapkan bisa meningkatkan kepedulian komunitas surfing terhadap kebersihan pantai di Indonesia, selain pantai Kuta,†kata Paul Hutson, CEO Quiksilver Asia Tenggara.
Bali’s Big Eco Weekend pertama kali diselenggarakan di tahun 2010, sebagai aksi berkelanjutan dari Bali Beach Clean Up Program. Meski dibumbui dengan rangkaian aktivitas menyenangkan, agenda utama acara ini selalu difokuskan pada pesan serius—yakni membersihkan pantai dan melestarikan penyu laut. Tahun lalu, Bali’s Big Eco Weekend berhasil mengumpukan lebih dari 1 kg sampah dalam kurang dari 1 jam, serta mengembalikan 1,200 bayi penyu ke habitat asalnya.
Tahun ini, PT Garuda Indonesia Tbk menambah inisiatif penanaman 500 pohon untuk meningkatkan estetika area pantai, menambah ruang berteduh, dan yang terpenting, membantu memperlambat erosi pantai.
PT Garuda Indonesia ikut berperan dalam program ini untuk pertama kalinya pada bulan Desember 2012, dengan mendonasikan dua unit Beach Surf Rake yang dapat mengangkut berbagai jenis sampah dari pasir dengan cepat dan mudah, bahkan sampah-sampah kecil seperti puntung rokok.
PT Garuda Indonesia lalu memutuskan untuk bergabung sepenuhnya dalam program ini pada tahun 2013 sebagai bagian dari komitmennya untuk selalu mendukung kegiatan dan program yang bertujuan untuk pelestarian lingkungan.
Heriyanto selaku EVP Human Capital and Corporate Affairs Garuda Indonesia mengatakan bahwa sebagai sebuah badan usaha, selain fokus pada bisnis utamanya, Garuda Indonesia juga memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial dan lingkungan di abad 21 ini. “Bali Beach Clean Up Program merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia untuk membantu perbaikan dan pelestarian alam Pulau Bali, terutama melihat dari semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang bepergian dari dan menuju Bali, yang juga menjadi salah satu pasar utama Garuda," Heriyanto menambahkan.
Di pagi harinya, sebuah workshop juga diselenggarakan khusus untuk membahas mengenai solusi manajemen sampah secara berkelanjutan. Mark Riddiford dari Greenenz Resources Ltd, New Zealand, melakukan presentasi di depan berbagai NGO lingkungan mengenai teknologi dan inovasi yang bisa diterapkan di Indonesia untuk menangani masalah sampah secara tuntas, sekaligus mampu memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat sekitarnya. 

“Kebersihan adalah aspek penting yang bisa meningkatkan daya saing destinasi pariwisata,†lanjut Erich Rey, “Coca-Cola, Quiksilver, dan Garuda Indonesia berkomitmen untuk mengidentifikasi solusi berkelanjutan bagi pelestarian lingkungan di mana bisnis kami beroperasi, karena kami percaya bahwa langkah-langkah kecil bisa mendatangkan perubahan yang besar, dan mengambil sebuah tindakan selalu lebih baik daripada tidak melakukan apa pun.


TENTANG PROGRAM BALI’S BEACH CLEAN UP

Bali Beach Clean Up (BBCU) pertama kali dibentuk pada tahun 2008 oleh Coca-Cola Amatil Indonesia dan Quiksilver untuk membantu menangani salah satu masalah utama di Bali, yaitu jumlah sampah yang terus meningkat.
PT Garuda Indonesia pertama kali mengambil bagian dalam program ini di tahun 2012, dengan mendonasikan dua unit Beach Surf Rake yang dapat mengangkat berbagai jenis sampah dari atas pasir dengan instan, termasuk sampah seperti puntung rokok dan plastik kecil lainnya.
Pada tahun 2013 PT Garuda Indonesia menjadi partner penuh dalam program ini sebagai upaya dalam mendukung berbagai program pelestarian lingkungan.
Melalui kemitraan yang erat dengan Bendesa Adat Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, dan Kedonganan, BBCU telah berkembang menjadi sebuah program harian, dengan 74 kru pembersih pantai yang setiap hari membersihkan 9,7 km garis pantai yang paling ramai di Bali. Program ini juga menginvestasikan 4 buah traktor, 3 buah truk, dan menempatkan lebih dari 300 buah tong sampah.
Pada tahun 2013 saja, BBCU telah mengumpulkan kurang lebih 1 juta kg sampah dari lima pantai di Bali, Kuta, Jimbaran, Legian, Seminyak, dan Kedonganan, menambahkan total 14 juta kg sampah yang telah dikumpulkan sejak program ini dimulai. (M038)
Coca-Cola Amatil Indonesia, Quiksilver, dan Garuda Indonesia Kumpulkan Karyawan, Masyarakat, dan Turis Bersihkan Pantai Kuta
Sabtu, 22 Juni 2013 19:17 WIB