Gianyar, Bali (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, mempermudah layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi masyarakat setempat untuk menggenjot cakupan pemeriksaan kesehatan lebih dini."Harapan saya untuk seluruh masyarakat Gianyar agar mengikuti CKG di Puskesmas terdekat. Cukup dengan membawa kartu tanda penduduk (KTP)," kata Kepala Dinas Kesehatan Gianyar Ni Nyoman Ariyuni di Gianyar, Bali, Selasa.
Menurut dia, kemudahan administrasi itu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk pemeriksaan kesehatan lebih awal guna mendeteksi penyakit dan mencegah pemburukan atau komplikasi.
Ia menambahkan Pemkab Gianyar telah memulai program CKG sejak 1 Februari 2025 di seluruh unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Puskesmas di Kabupaten Gianyar.
Program itu sebagai implementasi Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/2002/2024 tentang Persiapan dan Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis pada Hari Ulang Tahun.
Ia mencatat sejak bergulir hingga 28 Oktober 2025, jumlah masyarakat yang mengakses pelayanan CKG sebanyak 45.871 orang.
Dari jumlah itu, ia menyebutkan jumlah yang hadir untuk memperoleh pelayanan sebanyak 34.362 orang atau sekitar 74,91 persen.
Ariyuni berharap masyarakat dapat datang ke puskesmas terdekat untuk mengakses CKG untuk mengetahui risiko-risiko penyakit, mendeteksi lebih awal agar tidak menjadi penyakit dan mencegah komplikasi penyakit, serta menurunkan risiko kematian akibat keterlambatan penanganan.
Untuk menggenjot cakupan, pihaknya juga mengadakan gebyar CKG, khususnya menyasar para pegawai di lingkungan pemerintah daerah setempat.
Ia mencatat sebanyak 2.526 pegawai telah memperoleh pelayanan kesehatan gratis.
Namun, lanjut dia, masih ada pegawai yang belum melakukan CKG, karena ada tugas keluar kantor.
“CKG ini mencegah komplikasi dan menurunkan risiko kematian akibat penanganan yang terlambat,” ucapnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan cakupan CKG tahun ini mencapai hingga 70 juta orang.
Kemenkes mencatat hingga 28 September 2025, sekitar 46 juta orang mengikuti program tersebut secara nasional.
Sejauh ini, lima masalah kesehatan terbanyak ditemukan pada orang dewasa adalah kurangnya aktivitas fisik, sakit gigi, obesitas sentral, kelebihan berat badan, dan hipertensi.
