Denpasar (Antara Bali) - Ratusan petugas dikerahkan untuk mengamankan jalannya pertemuan ke-11 sesi khusus Konferensi PBB Program Lingkungan (The UNEP Governing Council) di Nusa Dua, Bali, Senin.
"Sekitar 700 petugas dikerahkan untuk pengamanan kegiatan yang akan berlangsung hingga 26 Februari mendatang itu," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar ketika dihubungi di Denpasar.
Ia menyebutkan, anggota Polri yang dikerahkan sebanyak itu tidak seluruhnya mengenakan pakai seragam dinas, melainkan sebagain berbusana preman.
"Ya kami juga libatkan sistem pengamanan tertutup sebagai upaya antisipasi terhadap kemungkinan munculnya hal-hal tidak diinginkan," katanya.
Dikatakan, tidak hanya dari unsur Polri, petugas keamanan yang terlibat di kawasan gedung tempat penyelengaraan kegiatan itu juga diperkuat oleh unsur TNI, Paspampres dan petugas keamananan dari PBB.
"Jadi ada sejumlah petugas kemanan dari PBB yang ikut diterjunkan dalam kegiatan yang berlangsung hampir sepekan itu," katanya.
Sejauh ini, lanjut Sugianyar, semuanya dapat berjalan dengan lancar, tanpa ada gangguan yang cukup berarti.
Petugas yang dikerahkan tidak hanya tampak berjaga-jaga di depan pintu masuk kawasan Nusa Dua, tetapi juga di seputar hotel yang dipakai tempat pertemuan.
Tidak hanya itu, petugas yang dilengkapi anjing pelacak dan perangkat deteksi logam, terlihat memeriksa setip orang dan kendaraan yang masuk kawasan yang selama ini dikenal dengan daerah pemondokan elit itu.
Sejumlah mobil antihuru-hara, ambulans dan pemadam kebakaran, juga tampak disiagakan tidak jauh dari lokasi pertemuan dilangsungkan.
Kabid Humas menyebutkan, semua aparat berikut perangkat yang diterjunkan semuanya dalam kondisi siaga yang optimal, dengan harapan semuanya dapat berjalan tertib, aman dan lancar.
Di samping itu, lanjut dia, pihaknya juga menyiagakan pasukan brimob secara "on call", yang setiap saat bisa digerakkan ke lokasi bisa kondisi keamanan kurang memungkinkan.
Menurut keterangan, kegiatan tersebut dihadiri sekitar 2.000 delegasi yang 100 di antaranya adalah para menteri lingkungan hidup dari berbagai negara di dunia.(*)