Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali, menyatakan kerja sama yang terjalin antara Perumda Dharma Santika Tabanan dengan Mariot Grup membawa kepastian bagi UMKM, petani, dan peternak terkait penyerapan hasil bumi dan produk yang dihasilkan di daerah itu.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila di Badung, Bali, Rabu, mengatakan dengan adanya pasar atau permintaan dari hotel bintang lima dan juga pasar internasional, hasil pertanian, peternakan, serta UMKM dengan cepat terserap.
"Inisiasi yang dikerjasamakan Perumda Dharma Santika dengan Mariot Group internasional ini sudah luar biasa dampaknya, tidak menimbulkan keraguan bagi para petani kita di Tabanan karena mampu menembus pasar internasional," katanya saat penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Perumda Dharma Santika dan Marriot Group.
Namun demikian, kata dia, kerja sama tersebut harus membuat para petani, peternak dan pelaku UMKM untuk memiliki standar dan kualitas dalam usaha mereka agar kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik.
Karena itu, dia tidak menginginkan kerja sama tersebut akan berakhir kurang baik karena alasan pasokan produksi yang tersendat-sendat, kualitas produksi yang tidak sesuai dengan standar ataupun hal lainnya.
Pemerintah daerah Kabupaten Tabanan, kata dia, akan senantiasa mendorong para pelaku usaha untuk memperluas jaringan usahanya melalui perusahaan milik daerah untuk mewujudkan Tabanan Era Baru.
Direktur Perumda Dharma Santika Kabupaten Tabanan Kompyang Pasek Wedha menyatakan kolaborasi dengan Mariot Grup bertujuan untuk memperkuat sinergi antara kedua belah pihak dalam berbagai bidang, terutama dalam mendukung pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan, dan industri lokal Bali dengan tagline "By Bali, For Bali."
Sehubungan dengan inisiatif Marriott Group Internasional, yang terdiri dari 27 hotel yang tersebar di seluruh Bali, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat dan mendukung rantai pasok nilai lokal serta meningkatkan pemberdayaan UMKM, peternak, dan petani di Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan.
"Kami menyuplai 7,5 ton hingga 10 ton beras per bulan, telur 6.000-8.000 per hari, itu belum optimal dari potensi 25.000 butir telur per hari. Untuk sayur masih fluktuatif," katanya.
Dia mengatakan penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut membuka lebih banyak petani dan peternak serta UMKM untuk menyuplai daging ayam, buah-buahan, ikan, dupa, suvenir, makanan ringan ringan dan juga hasil kerajinan dan hasil bumi lainnya.
Dia menjelaskan komitmen berkelanjutan dari Marriott Group Internasional dan Perumda Dharma Santika setelah MOU yang telah ditandatangani sebelumnya pada 30 November 2021 itu merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi antara sektor industri perhotelan dan sektor-sektor ekonomi lokal guna memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah Tabanan.
Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali yang isinya mendorong penggunaan produk-produk lokal Bali dalam berbagai sektor industri dan meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, serta pelaku industri lokal.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan peluang baru bagi para pelaku usaha di Bali," katanya.
Sementara itu, Ramesh Jackson, Area Vice President Indonesia & Malaysia Marriott Internasional mengatakan Marriot Group, sebagai salah satu grup hotel internasional terkemuka, berkomitmen untuk mendukung produk-produk lokal Bali dalam operasional hotelnya di seluruh dunia.
Hal ini akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan penjualan produk UMKM, sekaligus memberikan kesempatan bagi petani dan nelayan lokal untuk memasarkan produk mereka dengan lebih luas.
Dia mengatakan Marriot Group Internasional berencana untuk memprioritaskan produk-produk lokal dalam kebutuhan hotelnya, termasuk bahan makanan, kerajinan tangan, dan produk lainnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila di Badung, Bali, Rabu, mengatakan dengan adanya pasar atau permintaan dari hotel bintang lima dan juga pasar internasional, hasil pertanian, peternakan, serta UMKM dengan cepat terserap.
"Inisiasi yang dikerjasamakan Perumda Dharma Santika dengan Mariot Group internasional ini sudah luar biasa dampaknya, tidak menimbulkan keraguan bagi para petani kita di Tabanan karena mampu menembus pasar internasional," katanya saat penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Perumda Dharma Santika dan Marriot Group.
Namun demikian, kata dia, kerja sama tersebut harus membuat para petani, peternak dan pelaku UMKM untuk memiliki standar dan kualitas dalam usaha mereka agar kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik.
Karena itu, dia tidak menginginkan kerja sama tersebut akan berakhir kurang baik karena alasan pasokan produksi yang tersendat-sendat, kualitas produksi yang tidak sesuai dengan standar ataupun hal lainnya.
Pemerintah daerah Kabupaten Tabanan, kata dia, akan senantiasa mendorong para pelaku usaha untuk memperluas jaringan usahanya melalui perusahaan milik daerah untuk mewujudkan Tabanan Era Baru.
Direktur Perumda Dharma Santika Kabupaten Tabanan Kompyang Pasek Wedha menyatakan kolaborasi dengan Mariot Grup bertujuan untuk memperkuat sinergi antara kedua belah pihak dalam berbagai bidang, terutama dalam mendukung pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan, dan industri lokal Bali dengan tagline "By Bali, For Bali."
Sehubungan dengan inisiatif Marriott Group Internasional, yang terdiri dari 27 hotel yang tersebar di seluruh Bali, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat dan mendukung rantai pasok nilai lokal serta meningkatkan pemberdayaan UMKM, peternak, dan petani di Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan.
"Kami menyuplai 7,5 ton hingga 10 ton beras per bulan, telur 6.000-8.000 per hari, itu belum optimal dari potensi 25.000 butir telur per hari. Untuk sayur masih fluktuatif," katanya.
Dia mengatakan penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut membuka lebih banyak petani dan peternak serta UMKM untuk menyuplai daging ayam, buah-buahan, ikan, dupa, suvenir, makanan ringan ringan dan juga hasil kerajinan dan hasil bumi lainnya.
Dia menjelaskan komitmen berkelanjutan dari Marriott Group Internasional dan Perumda Dharma Santika setelah MOU yang telah ditandatangani sebelumnya pada 30 November 2021 itu merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi antara sektor industri perhotelan dan sektor-sektor ekonomi lokal guna memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah Tabanan.
Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali yang isinya mendorong penggunaan produk-produk lokal Bali dalam berbagai sektor industri dan meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, serta pelaku industri lokal.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan peluang baru bagi para pelaku usaha di Bali," katanya.
Sementara itu, Ramesh Jackson, Area Vice President Indonesia & Malaysia Marriott Internasional mengatakan Marriot Group, sebagai salah satu grup hotel internasional terkemuka, berkomitmen untuk mendukung produk-produk lokal Bali dalam operasional hotelnya di seluruh dunia.
Hal ini akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan penjualan produk UMKM, sekaligus memberikan kesempatan bagi petani dan nelayan lokal untuk memasarkan produk mereka dengan lebih luas.
Dia mengatakan Marriot Group Internasional berencana untuk memprioritaskan produk-produk lokal dalam kebutuhan hotelnya, termasuk bahan makanan, kerajinan tangan, dan produk lainnya.
Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing di pasar global.