Denpasar (ANTARA) - Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan meminta komisioner maupun jajaran penyelenggara pemilu di Pulau Dewata tidak melakukan hal aneh-aneh atau melanggar aturan, buntut dari pemecatan Hasyim Asy’ari.
“Tadi sudah saya arahkan semua jajaran bekerja dengan baik, patuhi apa yang ada, totalitas ikuti aturan, tidak boleh bertindak aneh-aneh,” kata dia usai peluncuran maskot Pilkada Bali di Denpasar, Jumat.
Diketahui DKPP resmi menyatakan Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari melakukan pelanggaran etik atas dugaan pelecehan seksual terhadap anggota PPLN berinisial CAT.
Lidartawan mengatakan hal tersebut adalah masalah personal, namun sejauh ini di tubuh KPU Bali dan jajaran tidak ada permasalahan yang meragukan kredibilitas mereka.
“Saya tidak boleh memastikan (tidak terjadi hal serupa) itu personal, tapi kami semua sudah buktikan di Bali sama sekali tidak ada laporan aduan, artinya kredibilitas penyelenggara bisa diacungi jempol,” ujarnya.
Ia ingin jajarannya bekerja menyelenggarakan pemilihan umum dengan baik, sebab itu yang dinilai masyarakat dari lembaga KPU, meskipun harus ia akui kepercayaan masyarakat terhadap KPU goyah dengan adanya kasus pelecehan tersebut.
Sampai saat ini Lidartawan memastikan tahapan Pilkada Serentak 2024 di Bali tetap dikerjakan jajarannya sesuai aturan tanpa terpengaruh dengan pemecatan Ketua KPU Hasyim. Asy'ary.
“Tidak ada masalah, PKPU itu Hasyim Asy’ary sebagai Ketua KPU RI, bukan pribadinya siapapun yang jadi ketua harus tandatangan,” kata dia.
KPU Bali juga memastikan tidak terganggu meski pagi tadi kedatangan karangan bunga dari kelompok mahasiswa yang mengucapkan selamat atas dipecatnya Ketua KPU RI.
Menurut Lidartawan mereka terbuka atas segala aspirasi, bahkan menyadari ada lebih banyak lagi tanggapan miring di media sosial.
Untuk mempertegas bahwa KPU Bali serius menjalankan tugas bukan melakukan hal yang melanggar, Lidartawan mengatakan mereka tetap meluncurkan maskot pilkada malam ini.
Padahal, rencananya mereka mendatangkan komisioner KPU RI Idham Holik namun ia tidak bisa datang karena terkendala penuhnya penerbangan.
“KPU RI tidak hadir hari ini coba suruh Pak Pj Gubernur Bali menambah penerbangan karena satu pun tidak tersisa, Pak Idham mau ke sini tapi habis total, saya minta teman-teman sekretariat mundurkan acara tapi dari mereka tidak bisa,” ucapnya.