Denpasar (ANTARA) - Sebanyak 85.083 siswa dan guru dari jenjang TK, SD dan SMP di Kota Denpasar, Bali, memecahkan rekor MURI Edukasi Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah melalui lagu, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional.
"Ini merupakan langkah konkret untuk melakukan edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah secara lebih masif. Kami berharap dengan program ini bisa mengakselerasi CBP Rupiah," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja di Denpasar, Kamis.
Kegiatan yang melibatkan siswa dari 246 sekolah TK, SD dan SMP di Denpasar dari sekolahnya masing-masing itu, untuk acara pembukaannya dipusatkan di SMP Negeri 2 Denpasar.
Kegiatan yang dilaksanakan secara daring dan luring ini, selain dikemas dalam gerakan menyanyi lagu Cinta, Bangga dan Paham Rupiah dan juga sekaligus mencatatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk jumlah penari Legong terbanyak yang diikuti oleh 5.027 pelajar di Kota Denpasar.
Baca juga: Ratusan guru di Badung ikuti kegiatan "Cinta Bangga Paham Rupiah"
Hadir langsung membuka kegiatan tersebut Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa yang ditandai dengan pemukulan taiko dan ceng-ceng bersama dengan perwakilan Komisi 3 DPRD Kota Denpasar Eko Supriadi, Kadis Dikpora Kota Denpasar AA Gede Wiratama, perwakilan MURI Yusuf Ngadri, Kepala SMP 2 Denpasar Gusti Agung Ayu Made Seniwati.
"Astungkara (atas izin Tuhan) edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah ini sudah bisa masuk sebagai bahan ajar SD, SMP dan SMA disesuaikan dengan substansinya," ujar Erwin.
Kegiatan tersebut juga dinilai sebagai wujud koordinasi dan sinergi yang sangat luar biasa antara Pemerintah Kota Denpasar, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar serta berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan Bank Indonesia dalam mengedukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.
Program edukasi CBP Rupiah ini, menurut Erwin, perlu terus diakselerasi dan juga dimunculkan sejak dini sampai SMA, termasuk juga seluruh warga masyarakat.
"Hal itu karena ada esensi bagaimana kita merawat simbol-simbol kepahlawanan yang harus kita jaga. Dengan paham itu kita bisa mengatur belanja kita, tabungan kita, untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong kesejahteraan di masyarakat," ucapnya.
Sementara itu Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa yang membacakan sambutan tertulis Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan kegiatan pencatatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi dan semangat bersama untuk memajukan pendidikan di Kota Denpasar dengan Bank Indonesia.
"Hari ini, kita tidak hanya merayakan prestasi dalam mencatatkan rekor, tetapi juga menghargai upaya kolosal dalam memberikan pendidikan yang berkualitas kepada generasi masa depan kita," katanya.
Menurutnya, lagu Cinta Bangga Paham Rupiah tidak hanya mencerminkan semangat cinta akan budaya, tetapi juga memberikan pelajaran penting tentang nilai-nilai keuangan yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: BI Bali tanamkan cinta bangga Rupiah ke guru penggerak
Sementara itu Direktur Operasional Museum Rekor Indonesia (MURI) Yusuf Ngadri mengatakan mata uang Rupiah merupakan simbol kedaulatan NKRI selain Bendera Merah Putih dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
"Dengan diikuti lebih dari 85.000 orang siswa, tentu ini hal yang sangat luar biasa. Gerakan dan kegiatan menyanyikan lagu Cinta Bangga Paham Rupiah, serta menari tari Legong dengan peserta terbanyak ini akan kami catatkan di MURI," ujarnya.
Menurut Yusuf, di balik angka kuantitatif yang dicatat melalui edukasi CBP dengan lagu maupun tari Legong, yang lebih penting adalah makna dari upaya Bank Indonesia untuk menjaga kedaulatan negara dengan mengajak pelajar agar setiap bertransaksi menggunakan Rupiah.
"Itu diedukasi mulai sejak dini, bagaimana kita mencintai Rupiah dan memperlakukan sebagaimana mestinya. Ketika kita menggunakan Rupiah sebagai alat transaksi juga merupakan bagian dari kontribusi kita untuk kesejahteraan bangsa dan kebanggaan kita sebagai bangsa," katanya.