Denpasar (ANTARA) - Kepala Badan Kesbangpol Bali I Gusti Ngurah Wiryanata mengatakan bahwa pemerintah daerah setempat berupaya meminimalkan potensi keributan yang melibatkan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan menggandeng organisasi masyarakat (ormas) Flores Sumba Timor Alor (Flobamora).
“Kami sudah terus mengadakan pendekatan lewat ormas seperti sekarang Flobamora (ormas diaspora NTT di Bali), kami terus mengadakan pendekatan dan mereka pun meyakinkan kepada kami,” kata dia di Denpasar, Jumat.
Diketahui belakangan kerap terjadi perkelahian antarwarga yang melibatkan warga asal Sumba, Nusa Tenggara Timur di Bali, sehingga Kesbangpol Bali menilai penting pelibatan ormas lokal sebagai penengah agar hal serupa tidak terus berlanjut.
“Ke depan akan kami terus usahakan untuk pendekatan-pendekatannya sehingga diselesaikan secara adat atau kekeluargaan,” katanya.
Sejauh ini, Kesbangpol Bali sendiri turut mengamati kejadian seperti perkelahian yang melibatkan kumpulan warga Nusa Tenggara Timur itu, namun ditemukan bahwa mereka bukan ormas melainkan aksi spontan perorangan.
Menurut Wiryanata, ketika mereka tergabung dalam organisasi masyarakat semestinya cenderung disiplin karena terorganisir, selain itu jumlah mereka tak banyak.
'"Yang selama ini terjadi, setiap perkelahian orang-orang tersebut selalu viral di media sosial sehingga terlihat sebagai ormas dari daerah tertentu karena ciri khasnya mirip. Sampai saat ini saya belum lihat ada yang indikasi mengarah kepada kelompok atau ormas tertentu, jadi masih sporadis, beberapa orang karena boleh dikatakan solidaritas pertemanan atau suku dan lain sebagainya,” kata dia.
“Kami terus mengadakan pendekatan juga melalui Satpol PP, TNI, Polri, sudah mencoba juga pendekatan dengan memanggil tokoh-tokoh masyarakat dari masing-masing," katanya.
Kesbangpol Bali ajak ormas Flobamora cegah keributan warga NTT
Jumat, 19 April 2024 14:01 WIB