Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Daerah Bali akan lebih mengefektifkan gelar personel mengantisipasi aksi kejahatan yang sejak awal 2013 kembali marak.
"Kita jalankan kegiatan rutin dengan gelar personel polisi dan nanti kami evaluasi. Kalau belum efektif, nanti ditingkatkan lagi," kata Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Polisi Arif Wachyunadi, saat mengunjungi Polresta Denpasar, Selasa.
Menurut dia, untuk mendukung kegiatan pengamanan akan ditunjang penambahan personel dan peralatan termasuk kegiatan analisa anatomi. "Kalau anatomi kita berbicara tempat, jam, dan modus, setelah dipelajari baru kita bekerja," kata mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat itu.
Hal tersebut terkait maraknya aksi perampokan di beberapa daerah, seperti pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) di Tiara Gatzu, perampokan di sebuah agen penukaran uang di Lovina, Singaraja, Kabupaten Buleleng. Kemudian upaya perampokan yang menimpa wisatawan asing di Canggu, kawasan Kuta, Kabupaten Badung, hingga perampokan di Denpasar pada Senin (7/1) dini hari.
Terkait perampokan di dua rumah di Jalan Ahmad Yani, Denpasar Barat tersebut, lanjut Arif, pihak Polsek Denpasar Barat masih melakukan penyelidikan. Kunjungan jenderal berbintang dua ke Polresta Denpasar itu juga untuk memberikan arahan kepada jajaran dan perwira setempat.
Kapolda menginginkan agar polisi meningkatkan kinerja dan pelayanan dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat. "Saya sudah berikan itu (arahan). Komitmen polisi dalam memberikan pelayanan prima harus terus ditingkatkan, tidak boleh bosan dan merasa capek karena ada sistem penugasan polisi," ujarnya. (DWA/T007)
Gelar Personel Antisipasi Perampokan
Selasa, 8 Januari 2013 12:16 WIB