Padang (Antara Bali) - Pemerintah Sumatera Barat akan menjalin kerja sama dengan media cetak Bali dalam rangka menggencarkan promosi potensi pariwisata Sumbar ke wisatawan mancanegara yang mengunjungi daerah itu.
"Kita akan menjajaki kerja sama dengan Pemda Bali dan surat kabar di sana dalam rangka mendukung promosi sektor pariwisata Sumbar ke depan," kata gubernur Sumbar Marlis Rahman usai menerima bantuan untuk korban gempa dari perwakilan karyawan dan pembaca Bali Post senilai Rp348 juta, Selasa.
Menurut gubernur, bentuk kerja sama dengan media cetak Bali, terutama Bali Travel News --khusus promosi pariwisata--, sehingga bisa menyampaikan berita-berita dan iklan tentang potensi obyek wisata Sumbar.
Tujuan menjalin kerja sama dengan media cetak dan Pemda Bali, terkait wisatawan Eropa banyak menghabiskan masa liburnya ke Bali, sehingga satu peluang untuk lebih memperkenalkan potensi wisata Sumbar.
Sebab, media yang khusus mempromosikan sektor pariwisata itu, dibagikan ke hotel-hotel yang ada di Bali, jadi bila potensi pariwisata Sumbar ada didalamnya sehingga bisa dibaca turis-turis dari Eropa tersebut.
Upaya demikian, kata gubernur, satu langkah yang efektif untuk mempromosikan sektor pariwisata Sumbar ke wisatawan mancanegara sehingga kunjungan meningkat ke Sumbar.
Justru itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumbar, diminta untuk menindalanjuti rencana kerjasama tersebut, sehingga diharapkan geliat sektor pariwisata Sumbar pascagempa tetap baik.
Gubernur juga menyampaikan, bahwa Pemprov Sumbar sudah manjajaki kerjasama dengan Pemda Bali rencana membuka penerbangan jalur domestik Denpasar-Bali.
"Kerja sama untuk membuka jalur penerbangan Denpasar-Padang, sudah pernah dijajaki manajemen Angkasa Pura II sebelum terjadi bencana gempa. Kita belum tahu perkembangannya dan diminta Kadisbudpar Sumbar untuk kembali menindalajutinya," katanya.
Sumbar salah satu daerah tujuan wisata bahari dan alam bagi wisatawan mancanegara, tapi ketika sudah sampai di Bali mereka tidak bisa langsung terbang ke Sumbar.
Bahkan, wisatawan dari berbagai negara Eropa itu, menjadikan Pulau Mentawai tempat berselancar. Tapi kalau sudah berada di Bali, mereka harus ke Singapura atau Jakarta terlebih dahulu hendak menuju Padang.
Justru itu, diperlukan ada penerbangan langsung dari Denpasar - Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padangpariaman, sehingga lebih mendekatkan wisatawan berlibur ke Sumbar.
"Kita berharap kerjasama yang direncanakan untuk mempromosikan pariwisata bisa terealiasai pada 2010," harapnya.
Sebelumnya, Kadisbudpar Sumbar, James Hellyward menyebutkan Disbudpar Sumbar mengalokasikan dana mencapai Rp6 miliar untuk membiayai berbagai promosi wisata, baik di dalam maupun luar negeri yang dialokasikan pada APBD pada 2010.
Dana promosi wisata Sumbar 2010 lebih diarahkan untuk promosi "jarak dekat", yakni negara pasar tradisional Sumbar seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Belanda, Australia dan di pasar dalam negeri.
Dibidiknya pasar jarak dekat, menurut dia, karena kondisi pasar wisata dunia pada 2010 diprediksi melemah dampak dari isu perubahan iklim, sehingga masyarakat di dunia akan mengurangi kegiatan perjalanan wisata, tambahnya. (*)