Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Luhut Binsar Pandjaitan berharap bibit atlet potensial lahir dari Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik 2023 yang dihelat di Stadion Sriwedari Solo, Jawa Tengah, pada 20-26 Juni.
"Dengan diselenggarakannya Kejurnas Atletik 2023 di Solo, kami berharap akan muncul atlet-atlet muda berbakat di Indonesia yang nantinya akan membawa nama Indonesia meraih prestasi di kancah internasional,” kata Luhut melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Stadion Sriwedari memiliki nilai sejarah penting karena menjadi lokasi perlombaan atletik pada Pekan Olahraga (PON) edisi I tahun 1948.
Selain itu pada 1917, organisasi atletik pertama di Indonesia yang dikenal dengan nama Nederlands Indische Atletiek Unie (NIAU) juga berdiri di Solo. Selanjutnya, pada tahun 1943, Solo menjadi tuan rumah kompetisi atletik segitiga pertama antara pelajar sekolah menengah dari Bandung, Yogyakarta, dan Solo.
“Penting bagi kita semua di memahami latar sejarah ini sebagai pijakan untuk semakin mendorong gairah olahraga atletik di Indonesia," ujarnya menambahkan.
Luhut juga menyampaikan Kejurnas Atletik 2023 melanjutkan momentum kebangkitan setelah sukses di SEA Games 2023 Kamboja dengan membawa pulang tujuh medali emas, tiga perak, sembilan perunggu.
Hasil tersebut jauh lebih baik dibandingkan SEA Games 2021 yang bergulir di Vietnam tahun lalu, saat atletik Indonesia hanya mampu membawa pulang dua emas, lima perak, dan empat perunggu.
“Langkah-langkah perbaikan yang strategis dilakukan dengan mendengar berbagai kritik dan masukan baik secara internal yang telah dilakukan meliputi konsolidasi area administrasi dan teknis, hingga menjalin komunikasi dengan para stakeholder dan sponsor yang berpotensi mendukung olahraga atletik,” ujar Luhut.
Pada Kejurnas Atletik 2023, tercatat 1.500 atlet dari 38 provinsi mengikuti 124 nomor yang dilombakan dari kategori U18, U20, dan senior. Selain perlombaan, Kejurnas Atletik 2023 juga turut dimeriahkan oleh pameran yang melibatkan lebih 50 UMKM lokal.
“Mereka hadir untuk kembali mengenang perjalanan panjang olahraga ini. Hal lain yang tidak kalah penting adalah hadirnya lebih dari 50 UMKM lokal. Ini merupakan wujud nyata dari upaya PB PASI untuk terus mendukung dan mendorong pertumbuhan industri UMKM dalam setiap acara yang diselenggarakan,” tuturnya.
Luhut juga berterima kasih kepada Pemerintah Kota Surakarta dan para sponsor atas dukungan yang diberikan.
“Saya berharap perkembangan olahraga atletik di Indonesia akan makin maju, modern, dan berprestasi, serta mampu menyatukan bangsa Indonesia melalui olahraga. Saya juga akan terus mendorong semua pemangku kepentingan, terutama otoritas provinsi, untuk mempersiapkan diri dalam berkontribusi mengembangkan atletik ke depan,” pungkasnya.