Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan jalan rusak di Kabupaten Labuanbatu Utara, Sumatra utara, di sela kunjungan kerjanya di provinsi tersebut, Rabu.
Saat memberikan keterangan pers kepada wartawan Presiden menyatakan pemerintah akan segera memperbaiki jalan-jalan rusak di Sumatra Utara.
“Ini yang segera kita (pemerintah) perbaiki, nanti akan dimulai perbaikan di lapangannya paling lambat Juli,” jelas Jokowi dalam keterangannya, sebagaimana disaksikan melalui tayangan video dari Jakarta, Rabu.
Jokowi mendapatkan laporan jalan nasional di Sumatra Utara memiliki total panjang sekitar 2.600 kilometer, dengan 260 kilometer di antaranya rusak.
Baca juga: Presiden Jokowi: Sensus Pertanian 2023 untuk akurasi kebijakan
Sedangkan jalan provinsi memiliki total panjang 3.005 kilometer, dengan 340 kilometer di antaranya rusak.
Sedangkan untuk jalan kabupaten, dari total panjang 33.000 kilometer, sepanjang 13.000 kilometer di antaranya rusak, salah satunya di Labuanbatu Utara yang hari ini ditinjau Presiden.
“Ini ada 13 kilometer, kemudian yang menuju ke Tanjung Leidong itu ada 17 kilometer dengan keadaan yang kurang lebih sama seperti ini,” ujarnya.
Presiden mengatakan pengerjaan perbaikan semua jalan rusak yang ada di Sumatra Utara akan dibagi kepada pemerintah pusat untuk jalan nasional, kepada gubernur untuk jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kota oleh bupati.
Namun akan ada pula perbaikan jalan provinsi dan kabupaten/kota yang pengerjaannya diambil alih pemerintah pusat, jika gubernur dan bupati tidak memiliki kemampuan.
Baca juga: Presiden Jokowi gowes di kawasan CFD Sudirman-Thamrin
“Ada yang diambil alih oleh pusat yang kira-kira provinsi, kabupaten atau kota tidak memiliki kemampuan,” terangnya.
Jokowi mengatakan perbaikan memerlukan waktu karena jalan rusak di sumatra utara cukup banyak.
“Dan tidak hanya di Sumatra Utara. jangan berpikir hanya di Sumatra Utara, di provinsi yang lain kurang dan lebih mirip-mirip,” kata dia.
Presiden sendiri mengaku memperoleh laporan jalan rusak dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta laporan dari masyarakat melalui media sosial.
Berdasarkan pantauan dari tayangan video, saat peninjauan jalan rusak Presiden berhenti dan turun dari mobil untuk melihat langsung kerusakan jalan dan kemudian memberikan keterangan pers pada awak media.
Kondisi jalan rusak yang ditinjau Presiden tampak berupa tanah berpasir dengan lubang dan genangan cukup besar di beberapa titik.
Kendaraan jenis SUV yang ditumpangi Presiden harus berjalan pelan saat melalui genangan.