Jakarta (ANTARA) - Negeri Tirai Bambu, China mendesak dunia agar mengambil langkah nyata dalam mempercepat solusi untuk konflik Israel-Palestina menyusul serangan dan serbuan pasukan Israel di Mesjid Al Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam jumpa pers di Beijing, Kamis, mengatakan China sangat memprihatinkan meluasnya konflik Palestina-Israel.
“Kami menyeru semua pihak, terutama Israel, agar tenang dan menahan diri serta segera menghentikan segala ucapan dan tindakan yang meningkatkan ketegangan,” kata Mao dalam laman Kementerian Luar Negeri China.
Mao mengatakan bahwa status Yerusalem adalah masalah yang rumit dan sensitif.
China mendesak pihak-pihak terkait agar bertindak sesuai dengan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menghormati serta menjaga status quo tempat-tempat suci di Yerusalem.
“Komunitas internasional perlu bertindak secepatnya dan mengambil langkah-langkah konkret demi mempercepat solusi dua negara,” kata Mao.
Kantor berita Anadolu melaporkan bahwa ketegangan di Tepi Barat terus meningkat pada Rabu setelah polisi Israel menahan sekitar 350 jemaah dari dalam kompleks Mesjid Al Aqsa.
Polisi Israel mengepung ruang salat Mesjid Al-Qibli dan menaiki atap masjid, menghancurkan jendela, dan menggunakan meriam suara terhadap jemaah yang berada di dalam. Sedangkan jemaah lainnya di masjid itu berusaha melawan polisi dengan melemparkan kembang api.
Arab Saudi, Turki, Pakistan, Indonesia, Mesir, Qatar, Yordania, Inggris, Rusia, dan Uni Eropa mengutuk kekejaman tersebut dan menuntut deeskalasi konflik.
Pasukan Israel dan pemukim Yahudi cukup sering menyerang dan menyerbu Mesjid Al Aqsa untuk memprovokasi warga Palestina.
Bagi umat Islam, Al Aqsa adalah situs tersuci, sedangkan orang-orang Yahudi menyebut situs itu sebagai Temple Mount.