Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali menggaungkan edukasi terkait Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah, serta mendorong penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada Festival Imlek Bersama 2023 di Denpasar.
"Kegiatan ini menjadi upaya kami melakukan ekspansi dari bawah ke atas. Ini harus terus diingatkan kepada masyarakat maupun wisman," kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam acara Panggung Nusantara-Festival Imlek Bersama di Denpasar, Minggu.
Selain itu, lanjut Trisno, dengan stan yang dibuka KPwBI Bali untuk memberikan edukasi CBP Rupiah dan penggunaan QRIS, sekaligus untuk mendukung agar pemulihan ekonomi Bali terus bergerak mulai awal 2023.
Setidaknya 100 UMKM turut berpartisipasi dalam kegiatan festival yang berlangsung selama dua hari (28-29 Januari 2023) di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung itu dan seluruhnya sudah dapat menerima pembayaran dengan QRIS.
Tidak hanya itu, para pengunjung juga dapat berbagi angpao digital kepada barongsai dan para penampil dalam festival, melalui QRIS yang sudah tersedia di beberapa titik di Lapangan Puputan Badung.
Selain dimudahkan, pengunjung yang berbagi angpao juga berkesempatan mendapatkan hadiah menarik dari Bank Indonesia hanya dengan cara mengunggah bukti berbagi angpao digital dengan QRIS tersebut.
Sedangkan di stan pameran, Bank Indonesia menampilkan showcase dan permainan interaktif dengan tema kreasi pohon angpao yang di dalamnya berisi pilihan sejumlah hadiah menarik. Ratusan pengunjung telah berpartisipasi aktif di showcase dan permainan Bank Indonesia ini.
Dalam kesempatan tersebut, Trisno juga memuji Festival Imlek Bersama 2023 ini sebagai sesuatu yang luar biasa. Terlebih UMKM diberikan kesempatan berpartisipasi secara gratis.
"Agenda dengan melibatkan UMKM seperti ini, saya kira perlu dilakukan tiap bulan di Kota Denpasar. Kegiatannya perlu diatur karena masyarakat juga haus hiburan," ujar Trisno.
Apalagi, kata Trisno, jika ada wisatawan China yang turut hadir menyaksikan Festival Imlek Bersama 2023 ini. "Perayaan Imlek menjadi momentum kebersamaan dan kebhinnekaan di Bali. Ini luar biasa," katanya.
Dalam konteks ekonomi, Trisno melihat penyelenggaraan festival ini sebagai permulaan yang bagus di awal tahun 2023. "Hal ini semakin meneguhkan Bali optimistis bahwa pada 2023 ini bisa lebih baik lagi dibandingkan tahun 2022," ucapnya.
Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali Putu Agung Prianta mengatakan tujuan dari kegiatan Festival Imlek Bersama ini untuk merajut kebhinnekaan dan memperkuat kerukunan.
Pihaknya berharap kegiatan ini dapat berlangsung setiap tahun serta mengangkat Denpasar sebagai Kota Toleransi serta melengkapi festival festival seni budaya yang selama ini telah digelar di Denpasar.
Kegiatan ini juga didukung elemen komunitas yang ada di Bali, seperti Flobamora, Ikawangi, Pusunda, komunitas mobil antik dan sebagainya.