Sebanyak 100 personel Kepolisian Resor Kota Denpasar menjalani kenaikan pangkat, sedangkan 16 orang memasuki masa purna tugas dalam upacara di lapangan belakang Markas Kepolisian Resor Kota Denpasar, Senin.
Upacara kenaikan pangkat itu dimeriahkan oleh puluhan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjajakan dagangannya di lapangan belakang itu.
Upacara kenaikan pangkat itu dimeriahkan oleh puluhan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjajakan dagangannya di lapangan belakang itu.
Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Bambang Yugo Pamungkas mengatakan puluhan UMKM tersebut sengaja diundang sebagai upaya Polresta mendukung UMKM maju, khususnya kuliner Kota Denpasar.
Ada puluhan gerai UMKM yang digelar seperti gerai kopi kekinian 'Numbas Kopi', gerai penjual sate ayam, siomay, bubur ayam, bakso, bubur kacang Ijo, wedang ronde, es dawet dan lainnya.
Para personel yang hadir pun tampak antusias dan mengerumuni gerai kuliner tersebut, sehingga membuat acara pelantikan personel kali ini di Polresta Denpasar menjadi berbeda dari tahun sebelumnya.
“Polresta Denpasar mendukung UMKM maju demi peningkatan ekonomi, semangat terus UMKM dan Bali Bangkit,” kata Kapolresta Denpasar Bambang Yugo.
Sementara itu, salah satu pemilik UMKM stand kopi 'Numbas kopi' bernama Gede Arta menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Polresta Denpasar, khususnya Kapolresta yang telah mengundang dirinya untuk bergabung dan membuka gerai UMKM di Polresta Denpasar.
"Terima kasih Bapak Kapolresta sudah mengundang kami di UMKM Polresta Denpasar dan sukses terus," kata Gede Arta.
Sebelumnya, Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas, melantik sebanyak 100 personel Polresta Denpasar yang menerima kenaikan pangkat.
Kenaikan pangkat itu secara rinci adalah AKP ke Kompol 3 personel, IPTU ke AKP 16 personel, IPDA ke IPTU 12 personel, Aipda ke IPDA Pengabdian 5 personel, Aipda ke Aiptu 12 personel, Bripka ke Aipda 17 personel, Brigadir ke Bripka 1 personel, Briptu ke Brigadir 30 personel dan Bripda ke Briptu 4 personel.
Kenaikan pangkat itu secara rinci adalah AKP ke Kompol 3 personel, IPTU ke AKP 16 personel, IPDA ke IPTU 12 personel, Aipda ke IPDA Pengabdian 5 personel, Aipda ke Aiptu 12 personel, Bripka ke Aipda 17 personel, Brigadir ke Bripka 1 personel, Briptu ke Brigadir 30 personel dan Bripda ke Briptu 4 personel.
Kapolresta Denpasar menyampaikan bahwa kenaikan pangkat pada hakekatnya merupakan penghargaan yang diberikan organisasi atas prestasi kinerja yang telah ditunjukkan selama ini.
Menurut dia, kenaikan pangkat bukanlah hak yang pasti diterima oleh setiap personel Polri, namun merupakan kumulatif dari penilaian beberapa aspek seperti dedikasi, loyalitas, disiplin, tanggung jawab serta sikap dan prilaku setiap personel.
"Kenaikan pangkat juga bukan hanya merupakan perubahan status hirarki, gaji dan hak-hak yang diterima oleh saudara, akan tetapi merupakan cerminan kompetensi yang harus diemban, sehingga saudara dapat lebih meningkatkan profesionalisme, kinerja dan yang lebih utama adalah rasa tanggung jawab sesuai dengan jenjang pangkat yang saudara sandang," kata Bambang Yugo.
Dia berharap dengan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, para personel dapat menunjukkan sikap ketauladanan yang lebih baik, profesional, modern dan terpercaya.
"Introspeksi diri, menoleh ke belakang sejenak mengenang sepanjang pengabdian kita kepada bangsa dan negara, selanjutnya kita songsong tantangan tugas yang semakin berat di depan," kata Kapolresta.
Usai pelaksanaan upacara kenaikan pangkat dilanjutkan dengan tradisi siraman untuk seluruh personel yang menerima kenaikan pangkat.
Selain itu, Kapolresta Denpasar juga melepas 15 anggotanya memasuki masa purna tugas.
Upacara pelepasan purna bakti Polri merupakan wujud apresiasi dari kesatuan Polri dan rasa kecintaan segenap personel Polri untuk anggota Polri yang memasuki masa pensiun atas pengabdiannya selama dinas aktif, hingga masa purna tugas.
"Kegiatan ini sebagai wadah komunikasi para purnawirawan Polri dengan personil Polri yang masih aktif sebagai generasi penerusnya," kata Kapolresta.
Kapolresta juga mengatakan, masa purna bakti atau masa pensiun bukan berarti akhir dari pengabdian seorang bhayangkara bagi bangsa dan negara meski tugas dan pengabdiannya telah berbeda, bukan berarti status purnawirawan menjadi dinding pemisah.
Sebaliknya, kata dia, hubungan para purnawirawan dengan personel Polri yang masih aktif harus tetap terjalin dengan baik karena para purnawirawan merupakan keluarga besar Polri di tengah-tengah masyarakat.
Upacara dilanjutkan dengan pelepasan personel purnawirawan dengan mengendarai dokar dari halaman Mapolresta menuju pintu keluar.