PT PLN (Persero) meraih 15 penghargaan Program Penilaian Kinerja Perusahaan (Proper) Emas Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) karena dinilai telah menjalankan tata kelola lingkungan yang baik.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam keterangan yang diterima di Denpasar, Bali, Jumat mengatakan penghargaan tersebut diberikan kepada beberapa pembangkit listrik milik PLN juga karena melakukan berbagai upaya dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan emisi non GRK, efisiensi sumber daya baik di energi, pemakaian air serta 3R (reuse, reduce, recycle) limbah.
Ma'ruf mengatakan, partisipasi aktif dunia usaha dibutuhkan dalam aksi-aksi nyata mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan berkelanjutan.
"Variabel baru Green Leadership dunia bisnis juga penting mengemuka sebagai penjabaran kebijakan green economy, green industry, green technology dan lain-lain yang sudah harus beraktualisasi guna menjawab tantangan nasional dan global," kata dia.
Baca juga: Dirut PLN : Belanjakan Rp200 triliun buat industri lokal
Baca juga: Dirut PLN : Belanjakan Rp200 triliun buat industri lokal
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo setelah mendapat penghargaan tersebut mengatakan, penghargaan tersebut merupakan penyemangat untuk terus mendukung transisi energi.
"Saya berterima kasih atas apresiasi ini. Penghargaan ini menjadi pemecut semangat bagi kami untuk terus berkontribusi melakukan transisi energi, menurunkan emisi dan menjalankan proses bisnis yang berwawasan lingkungan," kata Darmawan.
Dirinya menyampaikan, pada tahun 2021, sektor pembangkitan listrik menghasilkan emisi sebesar 244 juta ton CO2e. Tanpa adanya intervensi, pada tahun 2060 emisinya akan mencapai lebih dari 1 miliar ton CO2e per tahun.
Untuk menurunkan emisi, PLN telah menghapus 13.3 gigawatt (GW) PLTU dari perencanaan yang dapat menurunkan sekitar 1,8 miliar ton CO2 dalam 25 tahun ke depan. PLN juga mengganti 1,8 GW PLTU dengan pembangkit EBT yang beroperasi sebagai baseload. Langkah lain adalah dengan mengurangi 800 MW PLTU dengan pembangkit gas yang dapat menurunkan emisi hampir 50 persennya.
Baca juga: PLN IUD Bali realisasikan Rp5,4 miliar untuk CSR-TJSL
Tidak hanya itu, sebanyak 1,3 GW PLTU yang sudah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) juga berhasil diterminasi. Hal tersebut dapat menurunkan emisi sekitar 175 juta ton CO2 dalam 25 tahun ke depan.
Sebagai inovasi dalam transisi energi, PLN menerapkan cofiring biomassa untuk membangun ekosistem energi kerakyatan. Sampai tahun 2022, PLN telah melakukan uji coba cofiring ini di 49 lokasi.
"Kami membangun energi bersih berbasis kerakyatan. Dari situ ada lebih dari 800 ribu ton emisi karbon dikurangi hanya dalam waktu dua tahun," kata Darmawan.
Baca juga: Kementerian ESDM: PLN Bali pastikan pasokan listrik aman saat Tahun Baru
"Kami membangun energi bersih berbasis kerakyatan. Dari situ ada lebih dari 800 ribu ton emisi karbon dikurangi hanya dalam waktu dua tahun," kata Darmawan.
Baca juga: Kementerian ESDM: PLN Bali pastikan pasokan listrik aman saat Tahun Baru
Dalam lima tahun terakhir, PLN juga konsisten mengelola Limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) 100 persen. PLN mendorong pemanfaatan limbah, membangun ekosistem ekonomi baru untuk memantik pertumbuhan ekonomi sirkuler.
“FABA berhasil menciptakan roda ekonomi berbasis kerakyatan yang baru. Menjadi bisnis baru. Menjadi kawasan wisata baru. Wisatawan berdatangan. Ekonomi bergerak. Perempuan juga kami libatkan menjadi pengelola wisata," ujar Darmawan.
Pembangkit PLN secara aktif juga memastikan ekosistem di sekitar area pembangkit terjaga dengan baik. Indeks Keanekaragaman Hayati terjaga pada level 2-3, yang berarti ekosistem stabil/tidak ada tekanan pada ekosistem. Langkah tersebut dilakukan dengan membangun penangkaran hewan terancam punah dan melakukan penanaman mangrove.
"Pada tahun ini, penanaman mangrove sudah dilakukan untuk 69 Ha, dan terus kami kembangkan sampai tahun depan mencapai lebih dari 150 Ha. Semua kami berdayakan,” kata Darmawan.
Baca juga: Menteri PPPA dan Srikandi PLN berdayakan perempuan penyintas KDRT
Baca juga: Menteri PPPA dan Srikandi PLN berdayakan perempuan penyintas KDRT
PLN juga melakukan upaya-upaya terukur untuk menggunakan sumber daya secara efisien. PLN memonitor serta mengevaluasi penggunaan air dan penggunaan energi pada instalasi pembangkit listrik PLN Grup melalui dashboard digital.
“Tugas PLN di masa lalu adalah untuk menyediakan listrik, tetapi di masa depan, our main job is to take care the environment. Kita harus jaga lingkungan kita. Kita bangun mimpi di seantero Nusantara. Dan dalam prosesnya, kita perkuat PLN, kita perkuat kapasitas nasional Bangsa Indonesia," kata Darmawan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN raih 15 penghargaan tata kelola lingkungan dari Menteri KLHK