Denpasar (ANTARA) -
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Provinsi Bali mengerahkan sebanyak 130 orang personel untuk mengantisipasi adanya potensi bencana dan menjamin keselamatan banyak wisatawan yang diprediksi mendatangi Bali untuk liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada, usai menggelar apel persiapan pasukan dengan tema "Siaga SAR Khusus" di Jimbaran, Badung, Bali, Senin menjelaskan bahwa Basarnas Bali mengerahkan kurang lebih 130 personel yang didukung oleh KM Arjuna kemudian alat khusus dan lima buah rigit inflatable boat.
Perlengkapan tersebut ditempatkan di beberapa titik seperti pada jalur-jalur penyeberangan Padang Bai-Lembar, Gilimanuk-Ketapang, dan juga Pelabuhan Benoa.
"Basarnas Bali juga melakukan pemantauan di objek-objek wisata setiap harinya. Selama 16 hari, tim ditugaskan untuk bergerak ke titik-titik keramaian yang rawan terjadinya kondisi bahaya," kata diaDarmada mengatakan pelaksanaan siaga SAR khusus tersebut dilaksanakan serempak di seluruh Kantor SAR di Indonesia, yang rencananya dimulai sejak 19 Desember 2022 sampai dengan 3 Januari 2023.
Saat memimpin apel di Jimbaran, Badung, Bali, Darmada secara khusus mewaspadai adanya potensi kerawanan akan adanya mobilitas masyarakat yang bertepatan dengan libur sekolah.
Baca juga: Pemkot Denpasar dirikan lima posko terpadu jelang Denfest dan Natal Di samping itu, wisatawan diprediksi akan mengalami peningkatan mengingat untuk pertama kalinya pascapandemi COVID-19 tidak ada pembatasan mobilisasi oleh pemerintah, meskipun masih diberlakukan PPKM.
Sementara itu, pada saat yang sama, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas), Marsdya TNI Henri Alfiandi juga melakukan pembukaan Siaga SAR Khusus Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 secara virtual, yang dihadiri oleh seluruh Kepala Kantor dan beberapa perwakilan di seluruh Indonesia.
Secara nasional, Basarnas mengerahkan sebanyak 4.000 personel didukung oleh 43 kantor SAR yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam sambutannya Henri menegaskan kewaspadaan pada potensi ancaman diantaranya bencana hidrometeorogi, bencana geologi, kecelakaan transportasi dan kedaruratan di tempat-tempat wisata.
“Kepala Kantor diharapkan menyiagakan personel dan peralatan untuk melaksanakan pemantauan jalur mudik di tempat-tempat yang rawan kecelakaan dan bencana, pelabuhan, bandara, ruas jalan tol, terminal bus dan tempat wisata atau pun keramaian lainnya,” kata dia.
Hal tersebut penting mengingat, berdasarkan survei dari Kementerian Perhubungan pada libur Nataru kali ini diperkirakan akan ada pergerakan atau mobilitas masyarakat sebesar 16,35% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 44,17 juta orang, baik menggunakan moda transportasi darat, laut, maupun udara.
Bali sebagai destinasi wisata yang biasanya ramai menjadi tujuan saat libur Natal dan Tahun Baru, dapat dipastikan angka kedatangan wisatawan akan membludak.
Terkait puncak arus mudik Natal 2022, diperkirakan terjadi pada 23-24 Desember 2022 dan puncak arus balik pada 25-26 Desember 2022. Sedangkan untuk puncak arus mudik Tahun Baru diperkirakan pada tanggal 30-31 Desember 2022 dan puncak arus balik pada tanggal 1-2 Januari 2023
Baca juga: Pertamina jamin distribusi BBM selama Natal-Tahun Baru lancar .