“Menandai berakhirnya acara ini, ada pengetukan (palu) untuk membukakan pintu pertolongan-Nya kepada kita,” ujar Gus Yahya ketika menutup Forum R20 secara resmi.
Dalam sambutan penutupannya, Gus Yahya menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga kepada segenap narasumber dan peserta yang telah bersama-sama hadir memenuhi undangannya.
“Tentu saja saya mengulang ucapan terima kasih dan apresiasi saya kepada Anda sekalian Bapak-Ibu pembicara dan hadirin yang terhormat,” katanya.
Gus Yahya menegaskan bahwa Forum R20 merupakan awalan dari perwujudan harapan yang telah dilakukan NU selama ini. Dari waktu ke waktu, NU mencoba menjangkau dan menemukan orang-orang untuk menjadi mitra supaya bisa menghasilkan satu gerakan global, juga berkontribusi aktif dan positif terhadap pembangunan manusia dan masa depan yang lebih baik bagi peradaban manusia.
“Kami membuat satu panggilan universal dan Anda telah menjawab panggilan kami,” ujarnya yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan meriah.
Baca juga: Presiden ajak tokoh agama kurangi rivalitas dunia
Keberadaan bersama di Bali ini tidak lain dalam rangka mewujudkan cita-cita bersama itu.
“Dan di titik ini, saya meyakini bahwa kita semua setuju dan sepakat untuk R20 bukan satu acara saja, tetapi mengembangkannya menjadi pergerakan global,” ucapnya.
Sebelumnya, Gus Yahya menyerahkan penyelenggaraan Forum Agama G20 tahun 2023 kepada tokoh agama India, HH Mahamahopadhyaya Swami Bhadreshdas.
Serah terima ini ditandai dengan penyerahan pataka forum R20 dan plakat. Keduanya didampingi sejumlah tokoh, yakni Kepala Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) untuk Asia Tenggara dan Australia Syekh Abdurrahman Al-Khayyat, Perwakilan Pemerintah Indonesia Muhsin Syihab, Ahmad Suaedy selaku Ketua Panitia Forum R20, dan sejumlah tokoh agama dari India.
Forum Agama G20 atau R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 November 2022.
Ada 338 partisipan yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20, yang berasal dari 32 negara. Sebanyak 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua.
“Tentu saja saya mengulang ucapan terima kasih dan apresiasi saya kepada Anda sekalian Bapak-Ibu pembicara dan hadirin yang terhormat,” katanya.
Gus Yahya menegaskan bahwa Forum R20 merupakan awalan dari perwujudan harapan yang telah dilakukan NU selama ini. Dari waktu ke waktu, NU mencoba menjangkau dan menemukan orang-orang untuk menjadi mitra supaya bisa menghasilkan satu gerakan global, juga berkontribusi aktif dan positif terhadap pembangunan manusia dan masa depan yang lebih baik bagi peradaban manusia.
“Kami membuat satu panggilan universal dan Anda telah menjawab panggilan kami,” ujarnya yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan meriah.
Baca juga: Presiden ajak tokoh agama kurangi rivalitas dunia
Keberadaan bersama di Bali ini tidak lain dalam rangka mewujudkan cita-cita bersama itu.
“Dan di titik ini, saya meyakini bahwa kita semua setuju dan sepakat untuk R20 bukan satu acara saja, tetapi mengembangkannya menjadi pergerakan global,” ucapnya.
Sebelumnya, Gus Yahya menyerahkan penyelenggaraan Forum Agama G20 tahun 2023 kepada tokoh agama India, HH Mahamahopadhyaya Swami Bhadreshdas.
Serah terima ini ditandai dengan penyerahan pataka forum R20 dan plakat. Keduanya didampingi sejumlah tokoh, yakni Kepala Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) untuk Asia Tenggara dan Australia Syekh Abdurrahman Al-Khayyat, Perwakilan Pemerintah Indonesia Muhsin Syihab, Ahmad Suaedy selaku Ketua Panitia Forum R20, dan sejumlah tokoh agama dari India.
Forum Agama G20 atau R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 November 2022.
Ada 338 partisipan yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20, yang berasal dari 32 negara. Sebanyak 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketua Umum PBNU resmi tutup R20 di Bali