Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan saat ini pihaknya tengah awasi penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dieksekusi PT Pos Indonesia Bali, dengan data penerima sementara 167.341 orang.
"Kami masih menunggu informasi resmi dari Kementerian Sosial, seperti pembagian per kabupaten/kota maupun petunjuk teknisnya. Saya juga tanya itu kepada PT Pos Indonesia sebagai penyalurnya. Fungsi kami di sini adalah memonitor terkait pencairannya di kabupaten/kota," kata Dewa Mahendra di Denpasar, Selasa.
Berdasarkan hasil koordinasi lanjutan dari Dinsos Bali dan PT Pos Indonesia Bali, hingga Senin (5/9), Kemensos telah menurunkan data penerima sementara kepada penyalur. Dewa menyebut, 167.341 penerima BLT BBM merupakan jumlah yang masih dapat meningkat.
"Data ini diambil dari penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang beririsan, itu data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dari informasi sementara angka ini bisa bergerak juga bertambah," ujar Kepala Dinsos Bali kepada media.
Baca juga: Presiden Jokowi minta masyarakat gunakan BLT BBM dengan bijak
Dewa Mahendra mengatakan nantinya para penerima BLT BBM mendapatkan hak berupa empat kali pemberian di setiap bulan terhitung sejak September hingga Desember 2022, masing-masing Rp150 ribu per bulan.
"Mereka dapatnya tiap bulan mulai September-Desembar 2022, tapi Kemensos membayarnya dua kali dengan proses pembayaran di September Rp300 ribu dan Desember Rp300 ribu," kata Dewa saat menjelaskan teknis yang disampaikan dari Menteri Sosial dalam rapat koordinasi.
Terkait proses pencairannya, para penerima bantuan dapat datang langsung ke kantor Pos Indonesia. Namun, bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tidak dapat datang langsung karena beberapa alasan, akan dibantu penyalurannya oleh PT Pos Indonesia yang langsung ke kediaman.
Dewa Mahendra menyebut teknis ini tak jauh berbeda dengan saat penyaluran bansos minyak goreng. Nantinya, apabila terdapat nama yang tidak tersalurkan, seperti karena meninggal dunia maupun alasan lainnya, Dinsos Bali proaktif untuk mengetahui penyebabnya.
Baca juga: Mensos: BLT BBM disalurkan secepatnya ke 18,4 juta penerima
"Kita sesuai tugas, apapun bantuan dari Kemensos, kita hanya memonitor, koordinasi, supervisi, evaluasi, dan pelaporan. Data itu tidak mungkin berkurang, tapi kalau ada penambahan, bagus," ujarnya.
Terkait penyalurannya, PT Pos Indonesia Bali telah memulai penyaluran perdana BLT BBM kepada 50 penerima di Denpasar, meskipun data yang masuk belum mencapai final ditetapkan Kemensos melalui surat.
"Sudah bisa jalan penyalurannya, terlepas dari masih adanya penambahan, tapi dia (PT Pos Indonesia) bergerak terus. Saya yakin September selesai untuk tahap pertama," kata Dewa Mahendra.