Gianyar (Antara Bali) - Produksi pembudidayaan ikan lele di Bali hanya mampu memenuhi 50 persen kebutuhan ikan air tawar tersebut di wilayah tersebut, yakni sebanyak 10 ton per hari.
"Jumlah produksi ikan tersebut untuk seluruh wilayah Pulau Dewata baru 6 ton per hari, dan itu masih kurang guna memenuhi kebutuhan sebanyak 10 ton," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo usai melakukan panen lele dan penyerahan bantuan di Kabupaten Gianyar, Sabtu.
Menurut dia, salah satu solusi untuk meningkatkan produksi sehingga bisa memenuhi kebutuhan tersebut maka perlu banyak ditingkatkan petani pembudidaya ikan air tawar tersebut.
Apalagi jika luas lahan sawah dengan kolam ikan lele menjadi berimbang maka pendapatan para petani akan lebih meningkat lagi karena pasar ikan lele di Pulau Dewata masih sangat terbuka lebar dan berpotensi. "Namun semuanya harus diperhatikan jangan sampai nantinya terjadi kelebihan produksi sehingga hargapun yang dulunya tinggi menjadi anjlok," ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali I Made Gunaja mengatakan, jumlah bantuan yang diberikan oleh Kementerian untuk wilayah Kabupaten Gianyar adalah Rp2,5 miliar. Sebesar Rp1,26 miliar di antaranya digunakan untuk penyediaan sarana air bersih dan sisanya adalah untuk peralatan dan perlengkapan.(IGT/T007)
Produksi Lele Penuhi Separuh Kebutuhan
Sabtu, 13 Oktober 2012 12:42 WIB