Buleleng (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati mengucap syukur menunjukkan rasa bangga atas ditetapkannya Desa Sumberklampok, Kabupaten Buleleng, menjadi desa percontohan Reforma Agraria, Selasa.
Desa yang terletak di Kecamatan Gerokgak ini turut menerima bantuan pemberdayaan hasil integrasi lintas kementerian untuk Reforma Agraria yang dihadiri Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Tahap awal dari Reforma Agraria di Desa Sumberklampok telah selesai pada redistribusi aset, pemberian hak atas tanah dan sekaligus pembagian 1.613 sertifikat hak milik kepada 912 KK.
"Setelah tahap pertama diselesaikan secara tuntas, maka hari ini dilanjutkan dengan redistribusi akses terhadap sumber daya perekonomian," kata Wagub yang akrab disapa Cok Ace, di Buleleng.
Baca juga: KSP optimis pemberdayaan Desa Sumberklampok Buleleng berhasil
Tahap ini dilakukan agar masyarakat yang telah mendapatkan hak atas tanah dapat mengembangkan usaha-usaha produktif untuk meningkatkan taraf hidupnya.
Dengan dipilihnya Desa Sumberklampok sebagai percontohan, Cok Ace meminta masyarakat untuk mempertahankannya lewat pengelolaan dan perawatan Reforma Agraria dengan sebaik mungkin.
Kemudian dalam hal percepatan sebagai Desa Percontohan Program Pemberdayaan untuk Reforma Agraria, diberikan 21 program yang melibatkan lintas kementerian.
Sebanyak 21 program meliputi 11 program kegiatan di bawah Kementerian Kelautan Perikanan, empat dari Kementerian Koperasi UKM, lima kegiatan Kementerian Pertanian, satu kegiatan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan pemetaan sosial oleh Kementerian ATR/ BPN.
Baca juga: Moeldoko: Konflik agraria di Desa Sumberklampok-Buleleng-Bali kronis
Kepala Staf Presiden yang juga hadir mengatakan bahwa Desa Sumberklampok mendapatkan prioritas untuk ditentukan langkah-langkah percepatan pelaksanaan program pemberdayaan di Desa Sumberklampok.
"Pemerintah tidak hanya menyerahkan sertifikat tanah, namun dapat juga disalurkan bantuan-bantuan berupa modal, bibit, pupuk, pelatihan agar tanah yang digarap oleh penerima manfaat Reforma Agraria dapat lebih produktif dan memberikan hasil untuk membantu masyarakat setempat," kata Moeldoko, Selasa.
Menurut KSP Moeldoko, setelah nantinya dipetakan sehingga program pemberdayaan Reforma Agraria ini akhirnya dengan yang dibutuhkan, maka akan turun dana mencapai Rp10 miliar.