Jakarta (ANTARA) - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menyatakan Keketuaan/Presidensi G20 Indonesia akan mendorong ekonomi dalam negeri melalui agenda utama terkait ekonomi digital.
“Posisi Indonesia sebagai Keketuaan/Presidensi G20 bisa membantu perekonomian Indonesia dengan memperjuangkan agenda-agenda global seperti ekonomi digital,” katanya kepada Antara di Jakarta, Minggu.
Keketuaan/Presidensi G20 Indonesia yang diselenggarakan pada tahun ini sebenarnya memiliki tujuh agenda utama yang masuk dalam isu global dan menjadi pembahasan di forum yakni salah satunya adalah ekonomi digital.
Keketuaan/Presidensi G20 Indonesia mendorong inklusi keuangan yang meliputi digital dan UKMM dengan fokus pada pemanfaatan open banking untuk mendukung produktivitas serta inklusi keuangan termasuk aspek lintas batas.
Baca juga: Indonesia usulkan empat prinsip ukuran literasi digital saat DEWG G20
Dukungan Keketuaan/Presidensi G20 Indonesia terkait ekonomi digital salah satunya dilakukan melalui diselenggarakannya forum Digital Economy Working Group (DEWG).
DEWG mengusung tiga isu prioritas meliputi konektivitas dan pemulihan pascapandemi COVID-19, keterampilan digital dan literasi digital serta aliran data bebas dengan kepercayaan dan arus data lintas batas.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian beberapa waktu lalu pun menegaskan salah satu komitmen Indonesia adalah pengembangan literasi dan keterampilan digital yang lebih inklusif dan produktif.
Transformasi digital sangat diperlukan untuk pemulihan ekonomi termasuk mencapai tujuan nasional yakni mempercepat perluasan akses keuangan formal sehingga memberikan kesempatan berusaha yang adil, mengurangi kesenjangan dan memperkuat ketahanan ekonomi.