Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengimbau masyarakat untuk mewaspadai informasi bohong atau hoaks yang mengaitkan kasus hepatitis akut dengan vaksin COVID-19.
"Di medsos sudah berseliweran berita hoaks yang dikaitkan dengan vaksinasi anak. Kalau ini tidak segera dikelola, bisa jadi kontraproduktif," kata Muhadjir Effendy melalui siaran pers yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Muhadjir mengaku khawatir karena saat ini pemerintah sedang fokus memberikan vaksin untuk melindungi anak dari COVID-19. Per Selasa (3/5), sebanyak 16.623.197 anak usia 6 hingga 11 tahun telah menerima vaksin dosis lengkap atau setara 62,97 persen dari target 26.400.300 anak.
Baca juga: BMKG: hoaks, pesawat sebarkan "jejak kimia" Omicron di langit Jakarta
Pemerintah juga menargetkan 26.705.490 remaja usia 12 hingga 17 tahun menerima vaksin COVID-19. Sebanyak 81,19 persen di antaranya sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap.
Terkait kasus hepatitis akut, Muhadjir sangat percaya Kementerian Kesehatan telah sigap menjalankan upaya preventif maupun kuratif untuk mendeteksi gejala pada penyakit sudah menjadi persoalan global itu.
"Saya rasa kita lebih proaktif melakukan penyisiran besar-besaran di setiap daerah untuk memastikan hepatitis akut belum menyebar. Kalau pun sudah menyebar, juga bisa terdeteksi sejak dini dan bisa diatasi," ujarnya.
Menko PMK: Hoaks, hepatitis akut dikaitkan vaksin COVID-19
Sabtu, 7 Mei 2022 4:36 WIB