Badung (ANTARA) - Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong mengatakan, Kominfo menggunakan berbagai jenis platform media untuk menggaungkan Presidensi/Keketuaan G20 Indonesia.
"Kami menggunakan segala jenis ataupun platform media yang tersedia seperti website www.g20.org, melalui media mainstream, media nasional seperti ANTARA, RRI dan TVRI, media daerah juga kita libatkan untuk menggaungkan narasi G20," ujar Dirjen Usman Kansong usai mengikuti Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan KTT G20 di The Apurva Kempinski Bali, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Selain itu, pihaknya juga menggunakan media dan alat komunikasi publik lainnya seperti baliho, iklan, membuat G20pedia dan kegiatan seperti kuis cerdas cermat yang diharapkan dapat meramaikan dan menarik partisipasi masyarakat dalam rangkaian penyelenggaraan kegiatan G20 di Indonesia.
Pihaknya juga mengirimkan siaran pers ke media asing yang memiliki perwakilan di Jakarta untuk menyebarluaskan informasi terkait penyelenggaraan kegiatan G20 di Indonesia seperti saat Pertemuan menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 lalu.
"Ini semua kami lakukan untuk menggemakan G20 termasuk ke luar negeri seperti melalui ANTARA yang punya kerja sama dengan OANA atau Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik dan dengan kantor-kantor berita lain, dengan TVRI World, dengan RRI melalui Voice of Indonesia misalnya, saya kira ini efektif," katanya.
Baca juga: Menlu Kenya: G20 jadikan Indonesia episentrum dunia
Usman Kansong mengungkapkan, pihaknya berupaya terus membangun pesan dan narasi terkait G20 kepada masyarakat seperti manfaat G20 bagi masyarakat Indonesia seperti informasi penambahan PDB hingga Rp7 triliun lebih yang menjadi stimulus tenaga kerja.
"Di tempat-tempat yang menjadi lokasi pertemuan G20 juga ada penyerapan tenaga kerja, sektor UMKM juga dapat memperoleh manfaat hingga Rp1,7 triliun, belum lagi manfaat-manfaat yang tidak langsung seperti perbaikan infrastruktur yang juga akan dirasakan masyarakat. Itu sudah kami sampaikan kepada masyarakat," ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga mengharapkan peran media-media mainstream untuk turut menyukseskan perhelatan KTT G20 karena peran media mainstream dinilai sangat penting dalam menggaungkan G20 ke dalam maupun luar negeri.
"Presidensi G20 adalah national branding bagi Indonesia. Ini menjadi etalase bagi Indonesia, oleh karena itu kami berharap media mainstream ikut juga berkontribusi dalam menciptakan nation branding Indonesia ini," ungkap Usman Kansong.
Pelaksanaan rapat koordinasi persiapan KTT G20 tersebut diikuti oleh sejumlah kementerian dan lembaga, unsur pengamanan serta berbagai stakeholder terkait lainnya.
Sejumlah pejabat seperti Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaita, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Gubernur Bali Wayan Koster juga turut menghadiri kegiatan itu.
Baca juga: Dirjen: Media berperan gaungkan KTT G20 dan gaungkan Indonesia (website khusus G20:ANTARA-TVRI-RRI)
Sebelum pelaksanaan Rakor, rombongan juga melakukan kunjungan lapangan untuk memastikan kesiapan sejumlah lokasi yang akan digunakan untuk KTT G20 di Bali.
Lokasi yang ditinjau pada kunjungan lapangan itu diantaranya adalah kawasan The Nusa Dua, Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, The Apurva Kempinski Bali, serta kawasan Mangrove Taman Hutan Raya Ngurah Rai.
Peninjauan lapangan dan rakor G20 itu juga diikuti Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA Akhmad Munir dan Redaktur Pelaksana Foto LKBN ANTARA Saptono serta perwakilan TVRI, RRI, dan Sea Today.
Sehari sebelumnya (22/3/2022), Dirpem ANTARA Akhmad Munir bersama Kominfo juga menerima tim European Broadcast Union (EBU) yang melakukan peninjauan lapangan lokasi G20 di Bali.
Sementara itu, Tim ANTARA untuk G20 ada 25 orang yang meliputi 11 fotografer (host photo) dan sembilan pewarta tulis, empat videografer, dan seorang pendukung.