New York (Antara Bali) - Harvard University menyelidiki dugaan bahwa sebanyak 125 mahasiswa tingkat sarjana menyontek dalam ujian akhir yang soalnya boleh dibawa pulang pada musim semi, kata para pejabat perguruan tinggi itu, Kamis (30/8).
Mereka mengungkapkan apa yang bisa menjadi skandal kecurangan terbesar dalam sejarah belakangan ini. "Dugaan ini, jika terbukti, benar-benar merupakan tindakan yang tak bisa diterima dan merusak kepercayaan. Ini menjadi gantungan penyelidikan intelektual di Harvard," kata Rektor Harvard University Drew Faust di dalam satu pernyataan.
Dugaan kecurangan di universitas ternama di dunia tersebut mencuat pada musim semi, saat seorang instruktur menemukan kesamaan antar-tes.
Kasus itu akan dikaji oleh Dewan Administratif Harvard College, yang bertanggung-jawab menangani pelanggaran terhadap peraturan perguruan tinggi, demikian laporan Reuters dikutip Jumat.
Mahasiswa yang terbukti bersalah dapat menghadapi hukuman seperti diskors selama satu tahun dari salah satu universitas bergensi di Amerika Serikat itu. "Ketidak-jujuran akademis tak dapat dan takkan ditolerir di Harvard," kata Michael D. Smith, Dekan Fakultas Seni dan Sains.(*/T007)