Badung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali berkomitmen melakukan sejumlah upaya untuk melestarikan kekayaan serta kearifan lokal, seperti sastra dan aksara Bali.
Ha itu dilakukan karena Kabupaten Badung sebagai salah satu daerah tujuan wisata internasional memiliki sejumlah tantangan maupun permasalahan terkait dengan akulturasi budaya, dampak kunjungan wisatawan.
"Untuk itu kami berkomitmen melestarikan keberadaan kekayaan lokal masyarakat Badung khususnya dan Bali umumnya, salah satunya dengan menggelar Bulan Bahasa Aksara dan Sastra Bali Kabupaten Badung Tahun 2022 sebagai wujud bukti bahwa masyarakat Bali selalu memegang teguh kearifan lokal dan budaya Bali," ujar Sekretaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa di Mangupura, Rabu.
Baca juga: Mendagri apresiasi MPP di Kabupaten Badung-Bali
Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali di Kabupaten Badung diaktualisasikan ke dalam sejumlah perlombaan dalam rangka melestarikan aksara dan sastra Bali guna mendorong generasi muda untuk mencintai budaya dan bahasanya sejak dini.
Kegiatan Bulan Bahasa Aksara dan Sastra Bali 2022 mengambil tajuk “Danu Kertih Gitaning Toyo Ning” yang memiliki makna setiap manusia dapat menjaga kelestarian sumber air di Pulau Bali sebagai salah satu sumber kehidupan manusia.
Menurut dia, kegiatan itu juga salah satu wujud implementasi program Pemkab Badung yang memiliki keberpihakan terhadap pelestarian budaya lokal.
"Pemkab Badung memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Bulan Bahasa Sastra dan Aksara Bali sebagai roh atau auranya Bali. Untuk itu ini perlu kami jaga dan lestarikan," katanya.
Baca juga: Pemkab Badung siap bangun Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Statis
Ia menambahkan pemerintah akan terus mendukung upaya pelestarian budaya, seperti dari segi pendanaan maupun akses, agar kegiatan berjalan secara berkelanjutan.
"Semoga semakin hari masyarakat dapat semakin sadar akan keberadaan kearifan lokal kami sebagai kekuatan yang selalu ada di tengah kehidupan," kata Sekda Adi Arnawa.