Jakarta (ANTARA) - Holding BUMN Pangan ID Food mengembangkan digitalisasi pertanian guna meningkatkan produktivitas dari berbagai sektor komoditas pangan yang dihasilkan dari anggota holding.
Direktur Utama Food ID Arief Prasetya Adi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di gedung parlemen yang dipantau di Jakarta, Senin, mengatakan ID Food akan membuat sistem pertanian yang terintegrasi dari hulu mulai dari penanaman bibit hingga ke hilir diolah sebagai produk jadi untuk dipasarkan ke konsumen.
Arief mengemukakan sistem pertanian terintegrasi tersebut akan dilakukan secara digital dimulai dari penentuan titik lokasi tanam, pemantauan perkembangan tanaman dengan digital farming.
"Beberapa tempat kita juga sudah siapkan semacam drone untuk spray pupuk, jadi mekanisasi pertanian," kata Arief.
Selain itu, pertanian digital yang tengah dilakukan oleh ID Food termasuk memantau perkembangan dan potensi cuaca yang terjadi selama dua atau tiga bulan ke depan untuk memaksimalkan pertanian.
Baca juga: Pemerintah luncurkan BUMN Pangan
"Kemudian data stok juga sudah kami koordinasikan, sudah mulai dikonsolidasikan di beberapa titik termasuk pengiriman, distribusi ke warung pangan yang kurang lebih sekitar 60 ribu outlet itu sudah di digitalisasi. Jadi end-to-end itu mulai dari produksi, warehouse management system, inventory control, sampai dengan penjualan di hilir kita sudah mulai siapkan digitalisasi," kata Arief.
Ke depannya, lanjut Arief, penggunaan sistem pertanian presisi dengan teknologi juga akan menjadi fokus dari ID Food. Arief menerangkan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir mengarahkan agar Holding BUMN Pangan sudah harus masuk ke teknologi pertanian karena berbagai negara di luar negeri sudah sangat mutakhir dalam penerapannya.