Jakarta (ANTARA) - Kesuksesan penyelenggaraan rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 dinilai akan mampu membuka peluang investasi di Indonesia, yang pada akhirnya diharapkan memberi dampak ganda bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Andreas Dipi Patria dalam diskusi bertajuk "Menjaga Wajah Bangsa di G20" yang disiarkan secara daring di Jakarta, Senin, mengatakan rangkaian KTT G20 2022 dengan 150 side events di 20 kota besar akan mendatangkan banyak peserta dan delegasi asing.
"Ini pintu bagaimana kita mempromosikan bukan hanya orang datang untuk wisata, tapi juga buka peluang untuk orang melihat kesiapan Indonesia sebagai tempat investasi, tempat orang menanamkan modal," katanya.
Andreas berharap baik sisi pariwisata maupun investasi akan dapat memberikan dampak ganda terhadap pertumbuhan ekonomi nasional hingga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Baca juga: KTT G20 timbulkan efek ganda pada perekonomian Indonesia
Dalam hitungan sementara, tercatat dibutuhkan setidaknya 33 ribu tenaga kerja untuk bisa memberikan layanan terhadap 150 kegiatan sampingan (side events) rangkaian KTT G20 tahun depan.
"Hitungan kita sementara, kalau aktivitas itu berjalan selama satu tahun, itu bisa mencapai 33 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memberikan layanan untuk lebih dari 150 event tersebut," katanya.
Dengan demikian penyelenggaraan G20 di Indonesia tidak hanya berdampak pada Bali - yang jadi lokasi pertemuan puncak - tapi juga secara nasional menggerakkan ekonomi. "Memang ini kesempatan atau momentum untuk ekonomi kita cepat bangkit dari dua tahun terakhir betul0betul anjlok karena pandemi," kata Andreas.
Baca juga: Menko Luhut: Indonesia akan pamerkan hutan mangrove saat G20 di Bali
Dalam kesempatan yang sama Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pertemuan awalan rangkaian KTT G20 2022 telah dimulai di Bali, pekan lalu, dengan respons peserta yang diklaim sangat memuaskan.
Dari pertemuan pertama pada 9-10 Desember 2021 terpantau pelaksanaannya berjalan lancar mulai dari kedatangan delegasi, keamanan, pertemuan, penerapan protokol kesehatan, pemberitaan hingga suguhan hiburan dan makanan yang disajikan.
"Ada kesan kuat bahwa Indonesia mampu. Dan Bali menjadi daerah yang sangat diapresiasi dalam pertemuan ini. Pertemuan Financial (Financial Track) di Jakarta juga kelihatannya akan diputuskan dilaksanakan di Bali," kata Koster
Baca juga: Presiden siap ajak 20 pimpinan G20 tinjau konservasi mangrove di Bali (video)
Wayan Koster mengatakan sebagaimana arahan Presiden Jokowi, sebagai negara berkembang pertama yang menjadi tuan rumah KTT G20 sekaligus negara pertama di Asia Tenggara, Keketuaan Indonesia di G20 harus memberi kesan.
"Beliau (Presiden) tekankan harus ada hal baru tidak hanya pertemuan reguler yang rutin begitu saja. Harus ada taste yang baru," kata Wayan Koster sambil berjanji mempersiapkan suasana dengan nuansa yang lebih baik lagi untuk pertemuan lanjutan di Bali.