Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pandemi Covid-19 telah mengganggu sistem rantai pasok global.
"Kita berbuat maksimal pun, kita berbuat transparan pun masih ada risiko rantai pasok yang terganggu akibat pandemi Covid-19," ujar Erick Thohir saat menyampaikan sambutannya dalam kegiatan National Sugar Summit (NSS) di Jakarta, Rabu.Menteri BUMN menambahkan bahwa terganggunya rantai pasok global tersebut tidak hanya berdampak kepada negara-negara kecil, namun juga negara-negara besar.
"Salah satu duta besar dari negara besar mengirimkan pesan singkat kepada saya, di mana untuk pertama kalinya negara tersebut yang beli urea untuk kebutuhan industri dari negara tertentu, sekarang negara itu meminta kepada Indonesia untuk memasok komoditas yang dibutuhkannya. Ini negara besar dan tidak pernah ada sejarahnya Indonesia memasok urea industri ke negara tersebut. Artinya apa? Rantai pasok (global) terganggu," katanya.Terganggunya rantai pasok, lanjut Erick, juga menyebabkan terganggunya ketersediaan kontainer, sehingga Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengambil inisiasi dengan memutuskan impor salah satu komoditas dengan menggunakan kontainer agar Indonesia memiliki stok kontainer yang cukup.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan wabah Covid-19 merupakan peluang bagi negara-negara yang berkomitmen mengkonsolidasikan segala kekuatannya untuk menjaga rantai pasok atau supply chain negara tersebut.Menteri BUMN itu menyampaikan bahwa sudah waktunya bangsa Indonesia mengkonsolidasikan semua kekuatannya untuk bisa menjaga rantai pasokannya.
Menurut dia, pandemi Covid-19 merupakan fakta bahwa sudah waktunya semua elemen bangsa Indonesia harus peduli, bersatu, dan saling bergotong royong membangun Tanah Air dengan kekuatan diri sendiri.Menteri BUMN meminta semua pihak untuk bersatu dan bahu-membahu memikirkan kepentingan Indonesia secara jangka panjang dan tidak lagi terjebak kebijakan-kebijakan jangka pendek.