Jakarta (ANTARA) - Pemain sayap Bali United Mohammad Fahmi Al Ayyubi melihat sisi positif dari penundaan Liga 1 2021 meski menjadi batu sandungan bagi berbagai pihak yang terlibat dalam sepak bola Indonesia, termasuk skuadnya.
Selain karena situasi pandemi yang tak kunjung usai, Fahmi mengungkapkan masa persiapan pelaksanaan kompetisi sepak bola juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar agar lebih matang.
"Tentu situasi saat ini bagi saya adalah keluarga yang utama. Mereka menjadi motivasi dan semangat saya untuk terus bekerja keras di latihan dan pertandingan," kata Fahmi dikutip dari laman resmi klub, Senin.
Sebagai pemain yang akan menjalankan waktu lebih lama meninggalkan keluarga karena sistem "bubble to bubble" dalam kompetisi, Fahmi mengaku bersyukur karena saat ini setidaknya ia memiliki waktu lebih banyak bersama keluarga.
Baginya, kesehatan dan keluarga menjadi motivasi tersendiri untuk terus memberikan yang terbaik bersama Serdadu Tridatu.
Baca juga: Perubahan jadwal Liga 1 2021 tak pengaruhi Bali United
Tentunya, pemain kelahiran Pasuruan, Jawa Timur itu pun berharap agar kompetisi segera dilaksanakan sehingga mereka yang berkecimpung dalam bidang sepak bola bisa kembali bekerja di lapangan hijau.
"Meskipun kompetisi belum berjalan, saya berharap agar kompetisi bisa segera terlaksana dan situasi pandemi bisa segera selesai di Indonesia," ujar Fahmi.
Pemilik nomor punggung 23 itu juga memiliki cara tersendiri dalam menjalani latihan mandiri selama tim diliburkan karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali.
"Metode latihan yang saya jalankan adalah tetap mengarah pada kondisi fisik. Latihan fisik yang saya lakukan biasanya joging, 'skipping', 'juggling' dan latihan beban lainnya agar kondisi fisik tidak menurun selama kompetisi belum mulai," pungkas Fahmi.
Baca juga: Bintang-bintang bola baru yang bersinar di Piala Menpora
Seperti diketahui, Liga 1 sudah terhenti sejak Maret 2020 lalu, kemudian PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) bersepakat untuk kembali menggelar kompetisi pada Juli.
Namun, seiring kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia itu terpaksa diundur hingga pertengahan Agustus 2021.