“Setelah berjuang selama delapan jam, petugas Damkar akhir berhasil melumpuhkan si jago merah... namun semua kios ludes terbakar. Dan banyak barang dagangan tak berhasil diselamatkan,” kata Kapolsek AKP Yoga, saat mengamankan pasar yang sudah dilingkari 'police line', Gianyar, Rabu.
Menurut dia, ada sekitar 602 kios di pasar Blahbatuh. Hampir semuanya ludes dilalap si jago merah. Diperkirakan api mulai berkobar, Selasa, sekitar pukul 17 wita. Saat itu, sebagian aktivitas perdagangan di pasar sudah terhenti. Para pedagang sudah menutup tokonya, dan meninggalkan barang dagangannya.
Untuk memadamkan kobaran api di pasar itu, telah dikerahkan 16 mobil pemadam kebakaran (Damkar), terdiri dari Damkar Gianyar, Damkar propinsi Bali, dan Damkar kabupaten lainnya. Ditambah bantuan water canon dari Polda Bali.
Kapolsek Blahbatuh menegaskan tidak ada korban jiwa, dan nilai kerugian akibat kebakaran itu belum bisa dikemukakan. “Siang ini, akan ada tim forensik dari Polda Bali dan Polres Gianyar datang untuk melakukan penyidikan penyebab kebakaran,”.
Kobakaran api yang melalap pasar menyambar sebuah rumah yang berada di belakang pasar. Api berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa.
Baca juga: Petugas berupaya padamkan kebakaran pasar Blahbatuh-Gianyar
Sementara itu, Bupati Gianyar I Made Mahayastra tampak ikut melihat langsung kebakaran pasar Blahbatuh, Selasa sore hingga tengah malam.
Dalam kesempatan itu, ia menyatakan keprihatinan yang mendalam atas bencana itu.
“Para pedagang pasar sudah terpukul oleh pandemi COVID-19. Kini kios dan pasarnya pun ludes terbakar berikut barang dagangannya. Ini ujian yang sangat berat,” ujar Bupati.
Bupati Mahayastra menjelaskan pula bahwa Pasar Blahbatuh ini rencana memang akan dilakukan revitalisasi untuk menjadi kawasan taman. Sedangkan pasar dipindah ke lokasi lain. Namun rencana itu tertunda karena pandemi Covid-19 melanda Bali.