"The Nusa Dua" siap jadi lokasi MICE bersertifikat CHSE

Badung (ANTARA) - Kawasan The Nusa Dua di Kabupaten Badung, Bali, yang dikelola PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) siap menjadi lokasi penyelenggaraan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE).

"The Nusa Dua siap menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai kegiatan MICE, karena kawasan dan tenant dalam kawasan telah bersertifikat Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) dan para pekerja di dalam kawasan juga telah menyelesaikan program vaksinasi," ujar Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita, Senin.

Ia mengatakan, kawasan pariwisata The Nusa Dua memiliki kelengkapan akomodasi lebih dari lima ribu kamar hotel dan fasilitas Meeting, Incentive, Convention, Exhibition yang dapat menampung lebih dari 20 ribu orang delegasi.

"Kami juga berkomitmen terus menerapkan protokol CHSE secara ketat untuk memastikan penyelenggaraan kegiatan MICE yang nyaman dan aman dari penularan COVID-19," katanya

Baca juga: 8-12 Juni, The Nusa Dua jadi tuan rumah "Bali and Beyond Travel Fair 2021"

Pada 10-11 Juni 2021 lalu, kawasan The Nusa Dua juga telah menjadi tuan rumah ajang "Bali and Beyond Travel Fair (BBTF)" 2021 yang diikuti oleh 145 sellers dari 14 provinsi di Indonesia, 135 buyers Bali dan sekitarnya, serta 57 buyers internasional dari 20 negara.

Ngurah Ardita menjelaskan, sebagai pengelola The Nusa Dua, pihaknya bersyukur BBTF 2021 dapat berjalan dengan lancar dan aman. Ia berharap, penyelenggaraan BBTF 2021 juga dapat menjadi model dari pelaksanaan kegiatan MICE yang aman dan nyaman di masa adaptasi baru.

Selain menjadi tuan rumah, dalam kesempatan itu ITDC juga berpartisipasi sebagai sponsor dan seller dengan mempromosikan destinasi pariwisata yang dikembangkan diantaranya The Nusa Dua dan The Mandalika.

"Kami berharap dengan keikutsertaan ITDC dalam ajang ini, destinasi yang kami kelola dapat menjadi primadona tujuan bisnis dan wisata bagi pasar nasional maupun pasar internasional sebagai upaya mendorong pemulihan pariwisata Bali dan nasional pasca pandemi COVID-19," ungkapnya.