Denpasar (ANTARA) - Pasikian Paiketan Krama Istri Desa Adat (Pakis) Majelis Desa Adat Provinsi Bali masa bakti 2020-2025 mulai gencar memperkenalkan atau menyosialisasikan organisasi/lembaga yang merupakan salah satu organisasi sayap MDA Bali itu melalui media.
"Di awal kita akan fokus pada kegiatan sosialisasi lewat berbagai media. Kita perkenalkan apa itu Pakis agar krama (masyarakat) Bali tahu dan lebih mengenal kita," kata Manggala Utama Pakis Bali Putri Suastini Koster di Denpasar, Selasa (6/4).
Baca juga: Putri Koster: Pakis Bali dukung program desa adat
Putri Koster menyampaikan hal tersebut dalam rapat konsolidasi (rakon) yang berlangsung di Kantor Sekretariat Pakis Bali, Jalan Badak I Nomor 3, Denpasar.
Selain diikuti jajaran pengurus Pakis, rakon juga melibatkan prajuru istri Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali seperti Ni Luh Riniti Rahayu, Luh Putu Anggreni, Ari Atu Dewi, Sri Kusuma Wardhani dan yang lainnya.
Dalam perbincangan yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan, Putri Koster menyampaikan bahwa setelah dilantik pada 17 September 2020 lalu, ia selaku Manggala Utama Pakis fokus pada konsolidasi pengurus dan mencari tempat untuk kantor, hingga akhirnya mendapat sebuah gedung yang merupakan aset Pemprov Bali di Jalan Badak I No 3 Denpasar itu.
Selain mengintensifkan sosialisasi melalui berbagai media, Pakis Bali juga berencana menyusun sebuah buku pedoman untuk memperkenalkan organisasi ini.
Baca juga: MDA kukuhkan Putri Koster sebagai Manggala Utama Pakis Bali
Dalam kesempatan itu, perempuan yang dikenal seniman multitalenta ini menyampaikan terima kasih kepada jajaran prajuru istri MDA Bali yang membidani lahirnya Pakis Bali.
Ia beserta jajaran akan berupaya optimal mengemban amanah yang diberikan. Dalam melaksanakan program kerja, Pakis Bali akan bersinergi dan membangun koordinasi dengan MDA Bali dan dua sayap organisasi lainnya yaitu Pasikian Pacalang Bali dan Pasikian Yowana Desa Adat di Bali.
"Pasikian Yowana biarkan mereka fokus pada upaya kegiatan lomba untuk mengasah bakat para yowana. Untuk sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba, Pakis Bali yang ambil bagian di situ," ungkapnya.
Mendengar uraian Putri Koster, prajuru istri MDA Bali Luh Riniti Rahayu menyampaikan rasa haru atas terbentuknya Pakis Bali yang ikut dibidaninya.
Ia pun mengungkapkan perjuangan cukup berat hingga sayap organisasi MDA ini terbentuk dengan Putri Koster sebagai Manggala Utama didampingi Manggala TIA Kusuma Wardhani.
Baca juga: Pakis MDA Bali ajak kaum perempuan siapkan SDM hadapi bonus demografi 2030
Riniti Rahayu yang juga dikenal sebagai aktivis perempuan ini ingin Pakis Bali menjadi organisasi yang memiliki daya dorong kuat untuk mensejahterakan perempuan Bali.
"Kami juga berharap agar ke depannya suara perempuan Bali bisa lebih didengar. Itu mimpi yang sangat ingin kami wujudkan," katanya seraya menambahkan ke depannya, jajaran prajuru istri yang duduk di kepengurusan MDA Bali akan terus membangun komunikasi dan koordinasi dengan Pakis Bali.