"Pada kesempatan ini, saya mengimbau kepada para pengurus yang ada di tempat-tempat ibadah baik di gereja, pura, masjid, maupun vihara, tolong bantu kami dengan pemasangan CCTV. Hal ini dikarenakan di beberapa tempat ibadah, kita kesulitan karena memang tidak ada CCTV di seputaran lokasi," kata Kapolres dalam konferensi pers di Polsek Mengwi Badung, Bali, Selasa.
Ia mengatakan bahwa pemasangan CCTV di sekitar area tempat ibadah akan membantu dan memudahkan proses identifikasi jika terjadi kasus pencurian atau tindak pidana lainnya.
"Terkait dengan pengungkapan kasus pencurian di area tempat ibadah, untuk sementara ini kita (belum membentuk tim khusus) masih mengandalkan dan percaya kemampuan unit buser dan intel, beserta penyidik reskrim teruji kemampuannya, terutama dalam pengungkapan kasus," katanya.
Sebelumnya, pada Selasa (8/12) telah terjadi pencurian Pratima (benda suci umat Hindu) di Pura Penataran dan Pura Pasek Gelgel di Desa Adat Blahkiuh. Di Pura Penataran, pelaku mencuri Pratima berbentuk patung dan soca. Sedangkan di Pura Kawitan Pasek Gelgel, tidak ada Pratima yang dicuri namun pelaku hanya mengacak-acak isi pura.
Adapun benda suci umat Hindu yang berada dalam kotak Pratima yang juga hilang yaitu Pratima berbentuk kuda, satu batang daun gender warna kuning, bunga-bunga emas uang bolong satak, gelang perak, sabuk perak, dan anting-anting emas.
Hingga saat ini penyidik Polres Badung sedang melakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut untuk menemukan keberadaan pelaku pencurian Pratima.