Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan, bocah berinisial PS, warga Kabupaten Bangli, yang diduga meninggal akibat virus flu burung, dari hasil pemeriksaan dua laboratorium lanjutan ternyata hasilnya negatif.
"Setelah diperiksa di laboratorium Biomol Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan Laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan, hasilnya negatif flu burung. Kami baru dapat menyatakan seseorang positif terjangkit virus flu burung, jika dua laboratorium pemeriksaan yang berwenang menyatakan positif," katanya di Denpasar, Jumat.
Hasil pemeriksaan tersebut, lanjut dia, telah dikeluarkan pada Kamis (26/4) sore. Memang hasil sebelumnya berdasarkan tes "polymerase chain reaction (PCR)" yang dilakukan oleh pihak RSUP Sanglah dinyatakan positif flu burung.
"Oleh karena itu, pihak RSUP Sanglah juga akan melakukan investigasi lanjutan untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya bocah dari Bangli tersebut. Nanti tim dari Sanglah yang akan mengeluarkan apa hasil pemeriksaannya itu," ucapnya.
Karena berdasarkan hasil pemeriksaan dua laboratorium negatif, maka Suarjaya menyebut "PS" baru termasuk suspect flu burung.
"Dari hasil pemeriksaan terhadap sembilan sampel di lingkungan terdekatnya yang telah dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali juga ditemukan hasil negatif. Jadi kesimpulannya, yang menimpa bocah itu bukan kasus flu burung," ujarnya.
Walaupun pada kasus ini negatif, Suarjaya meminta masyarakat untuk tidak menghentikan kewaspadaannya karena masih banyak unggas yang ditemukan positif mengandung virus H5N1 penyebab penyakit flu burung.(LHS)
Bocah Bangli Negatif Flu Burung
Jumat, 27 April 2012 21:00 WIB