Denpasar (Antara Bali) - Dirjen Bina Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) Bagus Marijanto mengatakan, sampai saat ini Indonesia masih mengalami kelangkaan tenaga teknisi alat berat.
"Kelangkaan tenaga kerja bidang ini salah satu penyebabnya karena besarnya anggaran investasi pengadaan alat berat untuk pemagangan. Investasi beli alat beratnya saja Rp5 miliar. Bagaimana alat semahal itu diutak-atik untuk pemagangan," katanya saat melepas secara simbolis pekerja pemagangan dalam dan luar negeri dari Provinsi Bali, di Denpasar, Jumat.
Di sisi lain, kata dia, tahun ini 1.200 peserta pemagangan dari Bali sudah mendapat kepastian tempat kerja. "Bahkan ada perusahaan yang membutuhkan 356 tenaga kerja pemagangan, namun baru bisa dipenuhi 120 orang. Termasuk Jepang menyediakan 60 jenis lapangan kerja untuk pemagangan," katanya.
Jumlah perserta pemagangan sebanyak 1.200 orang itu terbagi dalam 60 paket pada 18 kejuruan. Sedangkan kegiatan pemagangan dilaksanakan di 24 lembaga pelatihan kerja di Bali selama empat bulan.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada kesempatan tersebut menyambut baik dan mendukung kegiatan pemagangan di dalam maupun luar negeri. "Saat ini, jumlah pengangguran di daerah ini terdata sekitar 52 ribu orang atau setara 2,32 persen dari jumlah angkatan kerja di Bali," ujarnya.(LHS/T007)