Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyampaikan apresiasi atas kepedulian yang ditunjukkan oleh sektor perbankan kepada para seniman di tengah pandemi COVID-19.
"Sesungguhnya Pemprov Bali telah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pemetaan dan memenuhi kebutuhan kelompok terdampak COVID-19. Namun mengingat keterbatasan anggaran dan sumber daya, masih ada kelompok yang tercecer hingga belum tersentuh bantuan, termasuk diantaranya para seniman dan perajin," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu, di Denpasar, Kamis.
Oleh sebab itu, ia berkoordinasi dengan BI Perwakilan Bali agar mendorong sektor perbankan agar menyisihkan dana CSR untuk membantu para seniman dan perajin yang menghadapi situasi prihatin.
"Ke depannya, kami beharap lebih banyak lagi sektor perbankan yang menunjukkan kepedulian di tengah pandemi COVID-19," ucapnya pada acara penyerahan secara simbolis bantuan berupa paket bahan pokok dari PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dan Bank Mandiri Regional Bali Nusra kepada kalangan seniman yang diwakili oleh Maestro Patung Garuda I Made Ada itu.
Pada acara yang berlangsung di ruang tamu Wagub itu, Dirut BPD Bali I Nyoman Sudharma menyerahkan secara simbolis bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa 250 paket bahan pokok, sementara Kepala Wilayah Bank Mandiri Regional Bali Nusra Herinaldi menyalurkan 100 paket paket bahan pokok.
Baca juga: Seniman di Bali diberi bantuan bahan kebutuhan pokok
Penyerahan bantuan paket bahan pokok ecara simbolis juga disaksikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho.
Sementara itu, seniman ukir I Made Ada menyampaikan terima kasih kepada jajaran BPD Bali dan Bank Mandiri yang telah menunjukkan kepedulian kepada para seniman.
Made Ada menuturkan, seniman seperti dirinya sangat merasakan dampak COVID-19. Sebagai seorang seniman, ia mengaku ingin tetap berkarya di tengah pandemi. Namun karena tekendala pemasaran, hasil karyanya hanya ditumpuk di rumah.
"Karena barang tak laku, otomatis tak ada pemasukan untuk membeli bahan baku. Itulah situasi yang dihadapi para seniman seperti kami," ujar pria asal Banjar Pakudui, Desa Kedisan, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar ini.
Baca juga: Dramawan Putri Suastini Koster ajak seniman berkarya ditengah pandemi COVID-19
Seniman yang hasil karyanya telah memperoleh pengakuan dunia ini berharap pemerintah atau lembaga lain memberi perhatian dengan membeli produk yang dihasilkan para seniman.
"Tolong beli hasil karya kami, sehingga kami bisa tetap berkarya," ujar pria yang punya nama lengkap I Made Ada Astawa ini.
Ia berharap, bantuan dari perbankan atau sektor lain bisa diberikan secara berkesinambungan di masa pandemi.
