Jakarta (ANTARA) - Selama menjalani masa karantina tertutup di Pelatnas PBSI yang berlokasi di Cipayung, Jakarta Timur, pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung mengaku senang mencoba hal-hal baru untuk mengusir rasa jenuhnya.
Salah satu kegiatan yang dia coba adalah memasak. Atlet berusia 20 tahun itu mengatakan jika memasak merupakan aktivitas yang sudah lama ingin dicobanya. Selama di pelatnas, Gregoria pun sempat mempraktekkan beberapa resep masakan.
“Selama di pelatnas, saya jadi lebih sering mencoba apa saja yang dulu belum sempat saya lakukan, misalnya memasak. Saya coba membuat nasi goreng, roti goreng dan churros. Bahkan saya pernah juga membuat cheesecake, tapi sayangnya gagal,” kata Gregoria dikutip dari laman resmi PBSI, Jumat.
Baca juga: Apriyani Rahayu: jadilah wanita yang berkomitmen
Baca juga: Susy Susanti sebut kesempatan wanita sudah terbuka lebar
Akan tetapi, kegiatan memasak itu tidak berlangsung lama. Kini Gregoria mengaku sudah tidak lanjut memasak lagi lantaran enggan membereskan banyaknya peralatan yang dia gunakan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Selesai dengan memasak, pemain jebolan klub bulu tangkis Mutiara Cardinal Bandung itu beralih ke aktifitas lain, yakni bermain alat musik. Dia mengaku belum menguasai suatu alat musik, sehingga masih harus banyak belajar.
“Saya sudah belajar dua alat musik, yaitu gitar dan piano. Saya mempelajarinya dari Kak Greysia Polii. Sayangnya, saya masih tidak bisa juga bermain alat musik, sepertinya saya memang tidak ada bakat di dunia musik,” ujar Gregoria.
Kendati begitu, peraih gelar Juara Dunia Junior tunggal putri tahun 2017 tersebut mengaku masih ingin belajar dan mencoba banyak hal baru lainnya. Namun untuk saat ini, dia masih fokus dengan bulu tangkis.
Selain rasa jenuh, Gregoria juga kerap merasa kangen dengan kedua orang tuanya di rumah. Untuk mengobati kerinduan itu, dia pun sering kali melakukan video call bersama ayah dan ibunya.
“Saya suka video call dengan orang tua, bahkan ketika saya sedang makan atau menonton televisi. Durasinya juga lama, bisa sampai satu jam lebih. Di masa pandemi COVID-19 ini, saya rajin memantau kondisi mereka. Ada rasa khawatir sama orang tua,” ungkap anak tunggal dari pasangan Gregorius Maryanto dan Fransiska Romana itu.