Denpasar (ANTARA) - Dewan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (DPC Hipmi) Kota Denpasar, Bali, akan menyelenggarakan "Hipmi Festival 2019" dalam upaya menggairahkan kembali partisipasi generasi muda di pasar tradisional yang akan digelar pada 19-20 Oktober mendatang.
Ketua Panitia "Hipmi Festival 2019", Pande Agus Permana Widura, di Denpasar, Rabu, menjelaskan kegiatan ini memiliki tujuan mulia untuk kembali mengenalkan pasar tradisional kepada generasi muda, terutama yang bergelut di dunia usaha agar mereka tidak melupakan akarnya.
"Selain itu festival ini akan diisi dengan berbagai program pengembangan pelaku usaha di pasar tradisional agar tercipta kesinambungan. Rencananya akan dipusatkan di kawasan heritage Pasar Badung Kota Denpasar dan wilayah sekitarnya seperti Banjar Titih, Jalan Sulawesi dan Jalan Kalimantan," ucapnya.
Ia mengatakan festival ini akan dikemas dengan konsep "street" atau jalanan dengan memadukan unsur seni, budaya, kuliner dan pemberdayaan pedagang pasar tradisional. Dan juga diisi dengan berbagai acara seperti parade budaya, festival kuliner tradisional dan kuliner akulturasi, night run, street music, dan street performance.
"Ini salah satu kegiatan untuk mengingatkan secara historis dahulu di kawasan Jalan Sulawesi ada pasar senggol (pasar kuliner) ini kita coba angkat melalui gagasan 'Senggol Sulawesi' sebagai penopang di Pasar Badung,Kota Denpasar," ujarnya.
Baca juga: Wagub Bali Cok Ace harapkan HIPMI imbangi cepatnya pembangunan ekonomi
Sementara itu, Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengapresiasi festival yang digelar Hipmi Kota Denpasar untuk mengenalkan lagi pasar tradisional ke tengah-tengah generasi muda.
"Begitulah seharusnya peran sebagai pengusaha, dimana memiliki fungsi yang tidak memunculkan sekat dan jarak dengan masyarakat. Selain itu peran Hipmi Kota Denpasar juga semestinya mampu mengajak pengusaha-pengusaha muda di era milenial bersentuhan kembali dengan akarnya dalam hal ini komunitas perekonomian yang disebut pasar tradisional," ujar Rai Mantra.
Lebih lanjut Wali Kota Rai Mantra berharap festival ini dapat menjadi pembuka bangkitnya ekonomi kerakyatan di Kota Denpasar.
"Apalagi didukung program Pemkot Denpasar yang sudah sejak lama berkonsentrasi dengan program tersebut melalui revitalisasi pasar tradisional dan sekolah pasar. Untuk mensukseskan kegiatan ini tentu Hipmi tidak bisa bergerak sendirian, namun bersinergi dengan melibatkan ekosistem yang kuat dengan didukung OPD Pemkot Denpasar," katanya.
Baca juga: Hipmi Denpasar kembangkan "Hipmi Perguruan Tinggi"