Jakarta (ANTARA) - Juara bertahan Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2018/19 Stapac Jakarta pada Jumat mengumumkan pengunduran diri mereka dari musim baru 2019/20 yang hingga kini jadwalnya belum dirilis.
Banyaknya pemain bintang Stapac yang direkrut oleh tim nasional bola basket Indonesia dalam rangka persiapan jangka panjang menuju Piala Dunia FIBA 2023 menjadi alasan utama tim peraih 13 kali juara kompetisi basket profesional nasional itu.
"Diperkirakan bahwa pemain-pemain tersebut akan tetap berada dalam jajaran tim nasional selama dua sampai dengan empat tahun," tulis pernyataan resmi Stapac yang diterima di Jakarta, Jumat.
"Sampai saat ini kami belum berhasil mencari pengganti dari pemain-pemain yang direkrut tersebut sehingga diperkirakan Klub Stapac Jakarta tidak akan siap untuk dapat mengikuti Musim Kompetisi IBL 2019/2020," demikian pernyataan yang sama.
"Dengan sangat menyesal bersama ini disampaikan bahwa Klub Stapac Jakarta tidak dapat ikut serta/mengundurkan diri dari keikutsertaan Musim Kompetisi IBL 2019/2020," demikian pengumuman resmi Stapac yang mengatasnamakan Direktur PT Stapac Indonesia Berjaya, Jugianto Kuntardjo.
Penampilan dominan Stapac pada IBL 2018/19 bukan saja menghasilkan gelar juara tetapi juga lima anugerah individual berupa Pemain Terbaik (MVP) sepanjang musim, MVP Final, Cadangan Terbaik, Pemain Paling Meningkat maupun Debutan Terbaik.
Tiga dari lima pemain peraih anugerah individu tersebut yakni MVP IBL 2018/19 Kaleb Ramot Gemilang, Cadangan Terbaik Abraham Damar Grahita dan Pemain Paling Meningkat Widyantaputra Teja sejauh ini memperkuat timnas Indonesia besutan pelatih anyar Rajko Toroman dalam kompetisi undangan Elang Cup 2019 di Medan.
Baca juga: Junas Miradiarsyah gantikan Hasan Gozali
Baca juga: IBL gelar turnamen 3x3 untuk pramusim
Selain itu dua nama lain Mei Joni dan Vincent Rivaldi Kosasih juga tampil dalam kompetisi yang menempatkan Indonesia sebagai peringkat ketiga tanpa kontribusi pemain naturalisasi maupun impor.
Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) memang berencana membuat roster pilihan timnas Indonesia untuk berada sebagai satu tim dalam jangka panjang demi menguatkan kepaduan dan meningkatkan jam terbang bersama.
Salah satu caranya adalah dengan melibatkan timnas Indonesia ke dalam IBL 2019/20 sebagaimana dikonfirmasi Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih, meski secara terperinci belum dirumuskan polanya.
Juara bertahan IBL mundur
Sabtu, 17 Agustus 2019 6:17 WIB