Denpasar (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan waduk muara pertama di Indonesia yakni Waduk Muara Nusa Dua di Kota Denpasar, Bali, bisa segera beroperasi akhir tahun ini setelah proyek rehabilitasi dan penataannya rampung.
Presiden Jokowi saat acara Peninjauan Rehabilitasi, Peningkatan, dan Penataan Kawasan Wisata Waduk Muara Nusa Dua Kota Denpasar, Bali, Jumat, mengatakan waduk seluas 35 hektare tersebut akan menjadi sumber air baku bagi beberapa wilayah di Bali meliputi Denpasar, Benoa, Nusa Dua, dan sekitar kawasan bandara.
“Ini sangat penting sekali tapi ini belum selesai, baru 80 persen, akan diselesaikan nanti akhir tahun ini, Desember. Saya melihat dari sisi pengerjaan kelihatan rapi,” katanya.
Presiden Jokowi dipandu oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau proyek revitalisasi waduk tersebut.
Ke depan waduk muara itu juga akan difungsikan sebagai obyek wisata. "Air bakunya 500 liter per detik. Gede, gede,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden berkeliling ke beberapa titik pada proyek tersebut dan menilai penataannya sangat baik. “Saya kira penataan kanan kirinya bagus. Tidak hanya fungsi air baku, tapi juga untuk restoran untuk tempat wisata. Akhir tahunlah kita lihat, ke sini lagi,” kata Presiden Jokowi.
Waduk Muara Nusa Dua dibangun pada 1996, yang merupakan muara dari Tukad Badung dengan panjang alur sungai mencapai 19,6 kilometer dengan luas DAS 40,95 km2.
Dengan luas genangan 35 hektare, waduk mampu menampung air 770.000 meter kubik dengan volume tampungan efektif 595.000 meter kubik.
Kegiatan Rehabilitasi Waduk Muara ini didasari oleh permasalahan yang muncul meliputi sedimentasi ke dalam waduk sangat tinggi, tampungan efektif berkurang, pemenuhan kebutuhan air baku yang terus meningkat, dan banyaknya sampah yang masuk ke area waduk sehingga kualitas air menurun.