Semarapura (Antara Bali) - Guru SD Negeri 2 Semarapura Kangin, Kabupaten Klungkung, melaporkan kepada polisi atas kasus penjual jajan tradisional keliling yang sering memberi isyarat mengajak bersenggama kepada murid di sekolah itu.
"Ulah tukang jajan keliling yang berjualan menggunakan sepeda pancal itu sering memanggil anak -anak sekolah untuk diajak senggama," kata I Made Pasek (35), guru di SD Negeri 2 Semarapura, di Mapolres, Klungkung, Kamis.
Saat memanggil anak didiknya, pelaku berinisial Sel (19) memberikan isyarat melalui jari tengah.
Pasek menyebutkan enam anak didiknya menjadi korban pelecehan seksual, yakni Swi (11), El (11), Jun (11), Okt (11), dan Wul (12). Mereka duduk di kelas IV, V, dan VI.*