Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meresmikan Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru yang merupakan pasar ikan modern pertama di Indonesia.
"Sudah disampaikan ada 896 unit lapak ikan segar, 155 unit kios maritim, delapan unit foodcourt dan fasilitas-fasilitas lain. Saya minta penggunaan bangunan yang sangat modern ini disertai pola kerja baru dan orientasi yang baik, mari kita jaga kenyamanan kebersihan dan keamanan pasar ikan di Muara Baru ini," kata Presiden Jokowi di Pasar Ikan Modern Muara Baru Jakarta, Rabu.
Pasar Ikan Modern tersebut merupakan proyek Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dikelola oleh Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) dan dibangun dengan dana APBN 2018 sebesar Rp150 miliar.
"Juli 2016 lalu saya perintahkan Bu Susi. Bu, apakah tidak bisa kita ini bangun pasar ikan modern yang bersih sebersih pasar yang kita lihat di Tokyo yakni Tsukiji? Jawaban Bu Menteri bisa. Ya cepat kerjakan. Bangun!" ungkap Presiden.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan pejabat lainnya.
"Tapi tidak tahu tempatnya di mana. Saya tunggu-tunggu di mana. Ternyata Alhamdulilah sore ini kita memiliki pasar ikan modern PIM di Muara Baru Jakarta. Saya senang. Saya bangga bisa hadir di PIM Muara Baru," ungkap Presiden.
Presiden menjelaskan bahwa pemindahan para pedagang ikan ke PIM Muara Baru itu juga mengubah persepsi.
"Karena kita bisa membalik persepsi. Dulu persepsi banyak orang pasar ikan kotor, becek, bau tidak nyaman, saya tidak tahu berapa kali saya hadir di sini ya kotor, becek, baru, tapi ini kan saya belum masuk," tambah Presiden.
Namun Presiden menilai bahwa Pasar Ikan Modern Muara Baru dari luar tampak megah dan bersih.
"Persepsinya kalau dari luar ini kelihatannya bersih, nyaman dan tidak kalah dengan tempat belanja di mall-mall dari luar," ungkap Presiden.
Presiden juga sempat berdialog dengan salah seorang pedagang ikan bernama Hadi Jaya Rahmat yang dipanggil Pak Haji Mamat dan sudah berjualan sejak 1991 di Pasar Ikan Muara Baru.
"Alhamdulilah sehari bisa jual ikan tidak tentu kadang 500 kilo sampai satu ton," kata Haji Mamat di hadapan Presiden.
"Ikan semua itu?" tanya Presiden.
"Ikan semua," jawab Haji Mamat.
"Kaya raya dong? satu kilo berapa?" tanya Presiden.
"Rp40 ribu," jawab Haji Mamat.
"Berarti Rp40 juta semalam, bagaimana tidak kaya raya, satu tahun berapa? Kok tidak pernah saya diantar ikan dari sini? Sekilo saja tidak pernah diantar," kata Presiden yang disambut tertawa Mamat.
Mamat juga mengakui bahwa PIM Muara Baru bersih, nyaman dan tidak becek.
"Sebagai pedagang mohon diberikan fasilitas yang baik, model ikan supaya cepat dari kiriman, bongkaran, jangan dipersulit," kata Haji Mamat.
"Siapa yang mempersulit? Saya urus ini, siapa yang mempersulit?" tanya Presiden.
"Tidak ada sih, kadang nawar-nawar itu susah, ditahan-tahan," jawab Mamat tanpa menjelaskan apa kesusahannya secara spesifik.
Bangunan berlantai tiga itu dibangun mulai Februari 2018 oleh BUMN kontraktor PT PP (Persero) Tbk. PIM terdiri dari 894 kios basah (wet market) dan 155 kios kering (dry market).
Pasar ini memiliki tiga lantai, total bangunan adalah 20.442,93 meter persegi yang dibangun di atas lahan 4,15 hektare. Jumlah ikan yang diperjualbelikan rata-rata 400 ton per hari dengan omzet Rp10-12 miliar per hari.
Fasilitas lain yang terdapat di PIM yakni cold storage, food court, ruang pengepakan, Instalasi Pengolahan Limbah (IPALI), klinik, ATM , ruang pertemuan dan masjid. PIM beroperasi mulai pukul 16.00 WIB hingga 00.00 WIB.
Konsumen dapat membeli berbagai jenis ikan seperti udang, cumi, gurita, sotong, tuna, tongkol, cakalang, bandeng, jambal dan banyak lainnya. Pembeli juga dapat meminta ikan segarnya untuk diolah langsung menjadi masakan untuk disantap di food court lantai tiga.
Baca juga: Menteri Susi: Pasar ikan modern Muara Baru akan diperluas
(AL)