Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kota Denpasar telah memperbaiki patung Catur Muka yang menjadi "landmark" Kota Denpasar, Bali, setelah dilakukan penataan pasca dirusak oleh warga negara asing (WNA) pada 2 Februari lalu.
Kepala Bidang Pertamanan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Denpasar, Ida Ayu Widiana di Denpasar, Minggu mengatakan bahwa saat ini seluruh proses pengerjaan telah rampung.
"Perbaikan dan penataan terhadap patung yang berada di titik nol Kota Denpasar ini, setelah mengalami kerusakan pada beberapa ornamen karena terjadi insiden perusakan oleh WNA, pada 2 Februari 2019," katanya.
Selain karena ada insiden perusakaan itu, pemeliharaan terhadap patung Catur Muka yang berdiri sekitar tahun 1975 itu juga merupakan bentuk perawatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun.
"Seluruh ornamen berbentuk kelopak itu hanya lepas, dan kini sudah kita pasang lagi, beberapa ornamen lainya juga sudah dilakukan perbaikan termasuk satu slot pipa air mancur," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Ayu Widiana, pihakya selaku penanggung jawab pertamanan termasuk keberadaan patung akan terus melaksanakan perawatan terhadap patung-patung di Kota Denpasar, sehingga tampak lebih indah.
Dengan rampungnya pemasangan ornamen di patung Catur Muka ini, pihaknya tengah bersiap dan berkoordinasi dengan Bagian Kesra Denpasar untuk melaksanakan ritual pembersihan spiritual "Prayascita".
"Iya akan kita akan upacara secara spiritual 'prayascita' atau disucikan kembali pasca pemasangan ornamen yang dilepas telah tuntas dan kini patung Catur Muka sudah kembali indah seperti sebelumnya," katanya.