Jakarta (Antaranews Bali) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) selaku koordinator posko nasional ESDM menyatakan sebanyak 19 gunung api kini bertatus Waspada.
Ketua BPH Migas Fanshurullah Asa di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin, terkait itu masyarakat diminta tetap tenang dan menunggu arahan pihak terkait untuk mengamankan.
Gunung tersebut adalah Marapi, Kerinci, Dempo, Anak Krakatau, Merapi, Semeru, Bromo, Rinjani, Sangeangapi, Rokatenda, Soputan, Lokon, Karangetang, Gamalama, Gamkonara, Ibu, Dukono, Lewotolok dan Banda Api.
Ada monitoring secara berkesinambungan terhadap Gunung Sinabung di Sumatera Utara selama masa posko Idul Fitri 2018 dengan Tingkat kegiatan level IV (Awas).
Asap kawah Gunung Sinabung teramati berwarna putih. Badan Geologi terus mengirimkan Tim Tanggap Darurat ke Sinabung untuk memperkuat kegiatan pemantauan secara menerus 24 jam per hari, berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan setempat (BPBD, TNI, POLRI), maupun melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat setempat.
Kemudian, adanya pengamatan secara berkesinambungan terhadap Gunung Agung di Bali selama masa posko Idul Fitri 2018 dengan Tingkat Kegiatan level III (Siaga).
Selama posko Nasional ESDM berlangsung, terdapat tiga kali terjadi gempa bumi (Maluku 1 kali, Maluku Utara 1 kali dan Sulawesi Utara 1 kali).
Periode 31 Mei sampai 3 Juni 2018 tercatat gempa : 5,1 SR di 115 KM Timur Laut Maluku Tenggara; 5,1 SR di 66 KM Barat Laut Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara; 5,8 SR di Timur Laut Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Semua gempa yang terjadi tidak berpotensi atau mengakibatkan adanya gelombang Tsunami.
Terkait Hal Tersebut ESDM merekomendasikan masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD/BPBA. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
Masyarakat diimbau agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil.
Terjadi juga gerakan tanah sebanyak 12 kejadian di beberapa wilayah Indonesia. Terhadap adanya gerakan tanah yang terjadi tersebut telah diterbitkan beberapa rekomendasi teknis untuk mengatasi masalah yang terjadi. (WDY)