Nusa Dua (Antaranews Bali) - Perseroan Terbatas Nusantara Regas membangun fasilitas pemindahan muatan atau "offloading" gas alam cair (LNG) ke kapal pengangkut skala kecil untuk memenuhi kebutuhan pasar khususnya konsumen di pulau-pulau kecil di Tanah Air.
"Fasilitas skala kecil pertama di Indonesia ini kami targetkan beroperasi awal tahun 2019 yang dibangun di unit penyimpanan regas mengapung (FSRU) di Teluk Jakarta," kata Direktur Operasi dan Komersial PT Nusantara Regas Bara Frontasia di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Dalam pengembangan fasilitas tersebut, perusahaan patungan Pertamina dan Perusahaan Gas Negara (PGN) itu menggandeng konsorsium PT Pertagas Niaga dan PT Nasional Energy Solutions (NES).
Kerja sama itu ditandatangani Bara Frontasia bersama Direktur Utama Pertagas Niaga Linda Sunarti dan Direktur Pelaksana PT NES Norman Edward Sebastian di Nusa Dua, Bali.
Bara menjelaskan pihaknya berperan sebagai penyedia fasilitas penyimpanan dan "offloading" gas alam cair FSRU, Pertagas Niaga sebagai pemasok komoditas LNG dan PT NES sebagai penyedia infrastruktur logistik dan mini regasifikasi gas alam cair.
Nantinya gas alam cair itu akan dimuat di dalam tangki yang ditempatkan di kapal sejenis tongkang berukuran panjang di bawah 100 meter atau berkisar sekitar 30-80 meter.
Pihaknya akan membangun fasilitas pemindahan muatan itu rencananya pada dua kapal kecil yang bisa mengangkut sekitar enam hingga delapan tangki dengan kapasitas total mencapai 3.500 British Billion Thermal Unit (BBTU) per hari.
Tahap pertama tahun 2019-2021 besaran volume LNG yang akan dipasok oleh PT Nusantara Regas, lanjut dia, sekitar 2,7 BBTU per hari dan tahap kedua tahun 2021-2028 sekitar 6,7 BBTU per hari.
Bara mengungkapkan pasokan gas tersebut diserap pengguna LNG skala kecil salah satunya memenuhi kebutuhan listrik yang dipasok PT Pertagas Niaga dan NES untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Independent Power Producer (IPP) di Tulang Bawang, Lampung.
Selain pasokan LNG untuk listrik, fasilitas "offloading" itu, kata dia, juga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ritel industri di wilayah Jawa bagian Barat.
Direktur Utama PT Pertagas Niaga Linda Sunarti mengatakan penyaluran gas dengan model seperti itu sebelumnya sudah ada di Arun dan Bontang.
Dengan adanya kerja sama itu pihaknya mengharapkan dapat memperluas pengembangan bisnis sekaligus mendorong peralihan menggunakan gas sebagai bahan bakar yang lebih murah dan ramah lingkungan
"Ini akan memberikan peluang bagi pembangkit listrik skala kecil dan ritel industri," ucapnya.
Sejak berdiri tahun 2010, Nusantara Regas telah memenuhi kebutuhan gas PLN untuk pasokan listrik di wilayah Jakarta dan Jawa bagian Barat dengan total yang sudah disalurkan hingga 2017 mencapai 410 ribu BBTU. (*)