Denpasar (Antaranews Bali) - Calon Gubernur Bali nomor urut 1 Wayan Koster menginginkan daerah setempat bisa membangun kemandirian energi dan pihaknya sudah menyiapkan desain mengenai kelistrikan di Pulau Dewata.
"Saya ingin energi di Bali mandiri. Untuk listrik se-Bali saya sudah punya desainnya untuk memenuhi kebutuhan listrik. Salah satu sumbernya dari Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng," kata Koster, di Denpasar, Kamis.
Terkait kemandirian energi itu, Koster ingin Bali bisa membangun pembangkit tenaga listrik sendiri. "Kita bangun pembangkit listrik agar bisa disuplai yang ada di Bali ini. Tidak perlu lagi dari Jawa," ucap Cagub Bali yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) itu.
Dia pun menyoroti terkait rencana PLN untuk membangun saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) Jawa Bali Crossing, yang digagas untuk menjamin kecukupan listrik di Pulau Dewata dalam beberapa kurun waktu ke depan.
"Jawa-Bali Crossing tidak perlu. Kita bangun sendiri agar Bali berdaulat. Kebutuhan listrik Bali 1.200 MW. Bisa itu kita bangun sendiri," ucap politisi yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu.
Selain listrik, Koster juga ingin air bersih yang cukup untuk Bali. Dia mengklaim sudah memiliki desain untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Bali. "Air bersih untuk kebutuhan menyuci, minum, mandi dan subak, sudah saya desain untuk memenuhi kebutuhan itu," katanya.
Koster mengaku sudah siap memimpin Bali dan siap mengatasi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Bali. "Bukan cuma gubernur saja, tetapi juga bisa mengatasi masalah pengangguran, kemiskinan dan lainnya. Yang terpenting mau turun ke masyarakat, bukan lagi masyarakat yang datang kepada gubernurnya," ujarnya.
Pilkada Bali 2018 diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan nomor urut 1 Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace). Pasangan itu diusulkan oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Bali, yakni PDIP, Hanura, PAN, dan serta PKPI. Pasangan tersebut juga didukung PKB dan PPP.
Pesaingnya adalah pasangan nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) diusulkan oleh empat partai peraih kursi di DPRD Bali, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem. Mereka juga didukung oleh PKS, PBB, dan Perindo. (LHS)